Titiek Puspa: Legenda Musik Indonesia yang Abadi dalam Lagu

Penulis: Aak

Lagu Titiek Puspa
(Instagram Titiek Puspa)

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Hj. Sudarwati (1 November 1937 – 10 April 2025), yang lebih dikenal sebagai Titiek Puspa, meninggalkan warisan tak ternilai dalam dunia hiburan Indonesia, terutama karya lagu.

Seniman serba bisa ini mengawali karirnya sebagai pemenang Bintang Radio Semarang tahun 1950-an, sebelum akhirnya menjadi ikon musik dengan lebih dari 500 lagu ciptaan.

“Nama panggungnya sendiri merupakan saran langsung dari Presiden Soekarno,” ungkap sejarawan musik Bens Leo.

Titiek memulai rekaman pertamanya dengan label Gembira, kemudian melahirkan album legendaris “Si Hitam” (1963) yang seluruh lagunya merupakan karyanya sendiri.

Perjuangan Melawan Kanker

Pada 2009, Titiek menunjukkan ketangguhannya dengan berhasil melawan kanker serviks setelah menjalani perawatan intensif di Singapura. Selama masa pengobatan, ia justru produktif menciptakan 61 lagu baru.

Kepeduliannya terhadap dunia anak diwujudkan melalui:

  1. Pembentukan grup vokal Duta Cinta (2014)
  2. Penciptaan lagu edukatif seperti “Menabung”
  3. Tampil rutin di program “Pesta Sahabat” RTV (2017-2019)

Selain di dunia musik, Titiek juga sukses membintangi film-film komedi seperti “Inem Pelayan Sexy” (1976). Ia meninggalkan dua anak dari pernikahan dengan Zainal Ardi, penyiar RRI yang turut membimbingnya menulis lagu.

BACA JUGA

Innalillahi, Legenda Musik Indonesia Titiek Puspa Wafat: Inul Daratista, Vidi Aldiano Sampaikan Duka Cita

Titiek Puspa Dilarikan ke Rumah Sakit Akibat Pecah Pembuluh Darah

6 Karya Lagu Legendaris Titiek Puspa

Wafatnya Titiek Puspa (10/4/2025) menyisakan warisan musik yang terus dikenang. Dari puluhan lagu ciptaannya, enam karya berikut menjadi yang paling abadi, terus direinterpretasi oleh musisi lintas generasi:

1. Kupu-Kupu Malam (1977)

Lagu tentang empati pada pekerja seks komersial ini menjadi masterpiece Titiek. Dipopulerkan ulang oleh Peterpan (2005), lagu ini tetap relevan dengan aransemen modern.

“Ini lagu progresif yang melampaui zamannya,” ujar kritikus musik Bens Leo.

2. Bing (1977)
Didedikasikan untuk mendiang Bing Slamet, lagu ini menjadi simbol persahabatan sesama legenda. Lirik melankolisnya menggambarkan duka kehilangan sosok idola.

3. Bimbi (1980-an)
Kisah urbanisasi gadis desa ini dihidupkan kembali oleh Delly Rollies. Menurut sosiolog Budi Rajab, lagu ini merekam dinamika migrasi ke Jakarta era 80-an yang masih aktual hingga kini.

4. Jatuh Cinta (1970-an)

Dua versi cover oleh Eddy Silitonga (era 70-an) dan Project Pop (2000-an) membuktikan daya tarik universal lagu tentang gejolak asmara ini.

5. Dansa Yok Dansa

Dari The Rollies hingga Glenn Fredly, lagu ceria ini bertransformasi dari irama pop ke jazz, bahkan jadi soundtrack acara tari televisi.

6. Apanya Dong

Versi anak-anak oleh Saskia-Geofanny (1990-an) dan versi rock Seurius Band (2010-an) menunjukkan fleksibilitas lagu ini. Lagu ini juga diangkat dalam film komedi tahun 1986.

Warisan Budaya yang Terus Bernapas

Pengamat musik Denny Sakrie mencatat, lagu-lagu Titiek Puspa memiliki DNA melodius kuat yang mudah diadaptasi ke genre apa pun. Ini bukti genius seorang pencipta lagu sejati.

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Maevening RM1S
Maeving RM1S Meluncur, Motor Listrik Gaya Jadul
Razia sel dan tes urine
Lapas Cianjur Gelar Razia dan Tes Urine, Pastikan Tak Ada Narkoba dan Ponsel
Prestasi mahasiswa USK
Tim Rimueng Nanggroe USK Harumkan Aceh di Ajang Siginjai Mining Competition 2025
Cirebon menjadi sentra ikan nila
Kabupaten Cirebon Menuju Sentra Ikan Nila Nasional
Inovasi LAJUR PESAT
Kasus HIV/AIDS Meningkat, Dinkes Kabupaten Majalengka Luncurkan Inovasi 'LAJUR PESAT'
Berita Lainnya

1

Link Live Streaming Persib vs PS. Barito Putera Selain Yalla Shoot

2

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

Adu Kuat 5 Kandidat Wakil Ketua LPS
Headline
Perahu Tradisional Pengangkut Sembako Meledak di Pelembang
Perahu Tradisional Pengangkut Sembako Meledak di Pelembang, Empat Orang Hilang, Tiga Luka-luka
Kemenangan Barito Putera Atas Persib Harus Sirna Akibat Ulah Yuswanto Aditya
Kemenangan Barito Putera Atas Persib Harus Sirna Akibat Ulah Yuswanto Aditya
ibu bawang (2)
Polisi Seret Pelaku Hajar Ibu-Ibu Pencuri Bawang di Pasar Boyolali
hasto kpk
Sidang Hasto Tegang, Pengacara Keberatan pada KPK!

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.