Tips Mudah Mengajarkan Anak Semangat Puasa

Mengajarkan anak puasa
Iluustrasi. (Freepik)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Bulan Ramadhan 2025 semakin dekat, umat muslim diwajibkan menjalankan ibadah puasa. Artikel ini akan membagikan tips cara mudah mengajarkan anak semangat puasa.

Bagi orang tua, momen ini menjadi waktu yang tepat untuk mulai mengenalkan dan mengajarkan anak melaksanakan puasa secara bertahap.

Ada beberapa cara efektif agar anak dapat memahami dan menjalani puasa dengan baik.

Tips Mengajarkan Anak Puasa

Berikut ini adalah tips dan cara mengajarkan anak untuk berpuasa.

1. Mengenalkan Konsep Puasa dengan Cara Menarik

Orang tua perlu menjelaskan makna puasa kepada anak sesuai dengan usia mereka. Penyampaian melalui cerita sejarah Ramadhan bisa menjadi metode yang menarik, terutama bagi anak balita.

Misalnya, orang tua bisa menceritakan bagaimana bulan Ramadhan menjadi momen diturunkannya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad.

Untuk anak yang lebih besar, orang tua bisa memberikan contoh praktik ibadah yang lebih lengkap, seperti membaca Al-Qur’an bersama dan menceritakan kisah-kisah Islami yang mengajarkan tentang kesabaran dan ketakwaan.

Dengan cara ini, anak akan lebih memahami bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga bagian dari rukun Islam yang harus dijalankan dengan penuh keikhlasan.

2. Memberikan Motivasi dan Apresiasi

Memberikan dorongan semangat sangat penting dalam proses belajar berpuasa. Orang tua bisa memberikan apresiasi atas usaha anak, seperti pujian atau hadiah kecil, agar mereka merasa dihargai.

Misalnya, jika anak berhasil berpuasa hingga siang hari, orang tua dapat memberikan pujian atau menempelkan stiker bintang di papan prestasi sebagai bentuk penghargaan.

Selain itu, ketika semangat anak mulai menurun, orang tua bisa membangkitkan kembali motivasi mereka dengan menceritakan kisah para nabi dan sahabat yang menghadapi berbagai ujian dengan kesabaran.

Dengan pendekatan ini, anak akan lebih termotivasi untuk berpuasa bukan karena hadiah, tetapi karena ingin mendapatkan ridha Allah SWT.

3. Melatih Puasa Secara Bertahap

Anak yang belum baligh belum wajib untuk berpuasa penuh. Oleh karena itu, latihan puasa harus dilakukan secara bertahap.

Orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan anak, misalnya mulai dengan berpuasa hingga pukul 10 pagi, kemudian diperpanjang hingga siang, sore, dan akhirnya sampai Maghrib.

Bagi anak yang sudah pernah berpuasa sebelumnya, orang tua bisa mengajak mereka berdiskusi mengenai target puasa tahun ini agar lebih baik dari sebelumnya.

Misalnya, jika tahun lalu mereka hanya mampu berpuasa hingga pukul 11 siang, tahun ini bisa mencoba hingga pukul 3 sore. Dengan cara ini, anak akan lebih semangat dalam meningkatkan kemampuannya secara bertahap.

4. Mengisi Waktu dengan Kegiatan Bermanfaat

Menjalani puasa tanpa aktivitas hanya akan membuat anak fokus pada rasa lapar dan haus. Oleh karena itu, orang tua sebaiknya mengajak anak melakukan kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat, seperti membaca buku, menggambar, atau membuat kerajinan tangan.

Bagi anak yang lebih besar, mereka bisa diarahkan untuk menulis ringkasan buku atau melakukan kegiatan keagamaan seperti menghafal doa dan surat pendek. Dengan cara ini, waktu akan terasa lebih cepat berlalu hingga tiba saatnya berbuka puasa.

BACA JUGA:

Cek, Ini Rincian Libur Awal Puasa dan Lebaran 2025

Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 1 Maret 2025

5. Tidak Memaksa Anak Berpuasa Penuh

Orang tua sebaiknya tidak memaksa anak untuk langsung berpuasa penuh, terutama jika mereka masih kecil dan belum baligh. Tujuan utama latihan puasa adalah membangun kebiasaan dan menanamkan nilai-nilai keislaman, bukan membebani anak.

Selain itu, orang tua juga harus memperhatikan kondisi fisik anak. Jika anak terlihat lemas atau tidak kuat, beri mereka kesempatan untuk berbuka lebih awal dan coba lagi di hari berikutnya.

Terpenting adalah anak memahami makna puasa dan menjalankannya dengan kesadaran serta keikhlasan.

Dengan menerapkan tips di atas, orang tua dapat mengajarkan anak menjalani ibadah puasa dengan lebih menyenangkan dan penuh makna.

Selain belajar menahan lapar dan haus, anak juga akan memahami nilai-nilai penting seperti kesabaran, keikhlasan, dan ketaatan kepada Allah SWT.

 

(Virdiya/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Cristiano Ronaldo NTT
CEK FAKTA: Foto Cristiano Ronaldo di Kupang NTT, Fakta atau Hoaks?
EVOS Esports
EVOS Esports Gelar Roadshow ke 6 Kota Besar di 2025
lagu yang dilarang diputar
7 Lagu yang Pernah Dilarang di Indonesia, ada Sukatani Hingga Doel Sumbang!
buruh pabrik cpns
Buruh Pabrik Skor CPNS Tertinggi, tapi Tak Lolos Gegara Tinggi Badan, Netizen: Dikira Model!
demo indonesia gelap-2
Emak-emak Didemo Indonesia Gelap: Mahasiswa, Aku Ibu Kandungmu!
Berita Lainnya

1

Siswa KBB Tewas Saat Pertunjukan Teater, Pihak Sekolah Buka Suara

2

Pasca Tewasnya Siswa SMK saat Pertunjukan Teater, IA ISBI KBB Siap Berikan Pendampingan

3

Kontroversi "Bayar Bayar Bayar", Siapa yang Tentukan Batasan Kebebasan Seni?

4

Truk Pengangkut ATK dan Kasur Alami Kecelakaan di KM 91-92 Tol Cipularang

5

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!
Headline
lagu bayar bayar bayar
Diduga Intimidasi Band Sukatani, 4 Anggota Ditressiber Polda Jateng Diperiksa Propam!
Wamen Perdagangan Sebut Pasar Rakyat Punya Standar
Wamen Perdagangan Sebut Pasar Rakyat Punya Standar
Link Live Streaming Persib Bandung Vs Madura United Selain Yalla Shoot
Link Live Streaming Persib Bandung Vs Madura United Selain Yalla Shoot
Tragedi Longsor TPA Leuwigajah jadi Bahan Refleksi Perbaiki Tata Kelola Sampah
Hanif Faisol: Tragedi Longsor TPA Leuwigajah jadi Bahan Refleksi Perbaiki Tata Kelola Sampah

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.