Tips Buang Limbah Hewan Kurban yang Benar, Jangan Asal!

Penulis: Anisa

limbah hewan kurban
(melintas)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Guru besar dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair) Ririh Yudhastuti memberikan sejumlah tips penanganan limbah hewan kurban agar tidak mencemari lingkungan pada Hari Raya Idul Adha.

Potensi pencemaran dimulai sejak hewan masih hidup. Kotoran dan sisa pakan hewan di pasar atau lapangan terbuka dapat menimbulkan bau tak sedap, bahkan menyebarkan penyakit.

“Kurban bukan hanya soal daging, tapi juga tanggung jawab menjaga kebersihan dan kesehatan bersama,” ujar Ririh melalui keterangan tertulis pada Jumat (6/6/2025).

Menurutnya, hewan kurban harus diberi waktu istirahat minimal dua hari sebelum penyembelihan. Daging hewan diangggap akan lebih baik bila tidak disembelih dalam keadaan stres. Limbah organik seperti darah, usus, dan bagian tubuh yang tidak dikonsumsi harus dikelola dengan baik.

Alih-alih memakai kantong, Ririh menyarankan masyarakat menggali lubang di tanah untuk menimbun limbah tersebut. Limbah kurban bisa ditaburi kapur untuk mengurangi bau dan mencegah penyebaran penyakit oleh lalat.

Kulit hewan yang tidak segera diolah juga dapat menjadi sumber pencemaran. Penyemprotan antiseptik pada kulit dianjurkan agar tidak menarik lalat saat dijemur.

“Jika tidak dikelola dengan baik, limbah bisa menimbulkan bau busuk, mencemari air tanah, dan mengundang hama seperti lalat dan tikus,” kata dia.

Baca Juga:

Panduan Lengkap Tata Cara, Niat dan Doa Menyembelih Hewan Kurban

Sejarah Tradisi Kurban Kerbau Warga Kudus

Setelah proses penyembelihan saat Idul Adha, kata dia, area penampungan harus disemprot antiseptik untuk mencegah bibit penyakit saluran cerna, seperti diare atau tifus, akibat infestasi musca domestica.

Selain soal hewan dan lokasi penyembelihan kurban, para penjagal juga diimbau menjaga kebersihan diri selama dan setelah proses penyembelihan.

Ririh menyarankan bagian tubuh hewan yang tidak dikonsumsi, seperti buntut dan tulang, dikubur atau dikumpulkan secara khusus ke tempat pembuangan.

“Pembakaran limbah tidak disarankan karena dapat mencemari udara,” katanya.

(Anisa Kholifatul Jannah)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Hyundai Palisade Hybrid
Sudah Buka Pemesanan di Indonesia, Kapan Pasti Hyundai Palisade Hybrid Rilis?
Tangkas X7
Ketangguhan Motor Listrik Tangkas X7, akan Dibuktikan Lewat Intensitas Ojol!
thumb-small-R0010072_2022-01-24_11-25-22_screenshot
Ricoh Theta A1, Kamera 360 Profesional untuk di Medan Ekstrem
Jasad Bayi di SCBD
Jasad Bayi Laki-Laki Ditemukan Petugas Kebersihan di Kawasan SCBD
Mobil dinas busway
Menyoal Polisi Hormat ke Mobil Dinas Penerobos Busway, Polda Metro: Anggota Saya Fokus ke Kemacetan
Berita Lainnya

1

Empat Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat Langgar Aturan Lingkungan Hidup

2

Legislator Kritik Keras Penambangan Nikel Raja Ampat Papua Barat Daya, Melanggar Regulasi!

3

Sejarah Kelam Jam Malam, dari Abad Kegelapan hingga Era Dedi Mulyadi

4

Respons Beckham Usai Laga Debutnya Bersama Timnas Indonesia Mendapat Apresiasi Tinggi 

5

Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China, Prabowo Berharap Bisa Berlaga di Piala Dunia
Headline
sapi menangis saat kurban
Kenapa Sapi Menangis Saat Kurban? Cek Jawabannya
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi 1,2 Ton untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Prabowo Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China
Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China, Prabowo Berharap Bisa Berlaga di Piala Dunia

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.