GUNUNGKIDUL,TM.ID : Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul Wibawanti Wulandari mengatakan, pihaknya terus berupaya mendukung swasembada protein hewani dan meningkatkan kualitas produksi ternak dengan meluncurkan bank pakan ternak.
Bank pakan ternak tersebut akan dibangun di sembilan kelurahan/desa untuk mencapai kondisi peternakan tangguh dan meningkatkan kesejahteraan peternak.
“Bank pakan memiliki fungsi dalam pengolahan pakan, penyimpanan pakan serta penjualan, sehingga ke depannya dapat meningkatkan produksi sekaligus pendapatan kelompok maupun peternak,” kata Wibawanti Selasa (10/1/2023).
Ia mengatakan pembangunan bank pakan ternak terbagi menjadi dua, yaitu pembangunan bank pakan silase ternak ruminansia dan pembangunan bank pakan konsentrat ternak unggas. Pembangunan bank pakan silase ternak ruminansia berasal dari dana alokasi khusus (DAK) fisik untuk delapan kelompok ternak masing-masing berlokasi di Kalurahan/Desa Sawahan, Kalurahan Sumberwungu, Kalurahan Bleberan, Kalurahan Ngawu, Kalurahan Ngleri, Kalurahan Banaran, Kalurahan Ngalang dan Kalurahan Sampang.
Pembangunan bank pakan konsentrat ternak unggas DAK fisik untuk satu kelompok ternak berlokasi di Kalurahan Gading.
Bank pakan dikelola oleh kelompok ternak, diantaranya Kelompok Ternak Mukti di Kalurahan Sawahan, Kelompok Ternak Handayani di Kalurahan Sumberwungu, Kelompok Ternak Andini Mulyo Kalurahan Bleberan, Kelompok Ternak Mega Sari Kalurahan Ngawu.
Selanjutnya, Kelompok Ternak Maju Makmur, Kalurahan Ngleri, Kelompok ternak Margo Mulyo Kalurahan Banaran, Kelompok Ternak Sumber Rejeki Kalurahan Ngalang, Gedangsari, Kelompok ternak Sejahtera Kalurahan Sampang dan Kelompok Ternak Jaka Berek Kalurahan Gading.
“Pembangunan subsektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan sektor pertanian yang bertujuan mencapai suatu kondisi peternakan tangguh yang ditunjukkan dengan kemampuan mensejahterakan peternak,” kata Wibawanti.
Lebih lanjut, Wibawanti mengatakan pembangunan peternakan diarahkan untuk meningkatkan mutu hasil produksi, peningkatan populasi ternak, peningkatan pendapatan peternak, memperluas lapangan pekerjaan serta memberikan kesempatan berusaha bagi masyarakat di pedesaan.
Pakan merupakan masalah yang krusial dalam industri peternakan, utamanya peternakan rakyat yang dalam penyediaan pakan ternaknya sangat bergantung pada ketersediaan pakan yang ada di sekitarnya.
“Kendala yang dihadapi peternak dalam upaya penyediaan pakan adalah hijauan pakan melimpah di saat musim panen dan kekurangan di musim yang lain,” katanya.
Pemanfaatan limbah pertanian sebagai salah satu alternatif sumber hijauan merupakan salah satu langkah yang dapat ditempuh.
BACA JUGA: Cegah Virus LSD, Disnak Bangkalan Perketat Pengiriman Sapi
Hal ini didasarkan pada potensi yang dimiliki, yakni produksinya yang sangat besar setiap tahun dan pemanfaatan yang masih kurang.
Ketersediaan pakan ternak yang cukup sepanjang tahun merupakan salah satu yang diharapkan oleh para peternak dengan harga murah dan terjangkau yang diharapkan dapat mendukung efisiensi biaya pakan.
Di mana biaya pakan merupakan komponen yang terbesar dari total biaya usaha peternakan. Hampir 60-70 persen keberhasilan usaha peternakan ditentukan oleh pakan.
Selain untuk pemenuhan hidup pokok ternak dan berproduksi, pakan juga berperan untuk memelihara daya tahan tubuh dan kesehatan.
“Hal ini supaya ternak dapat tumbuh sesuai yang diharapkan, pakan yang diberikan pada ternak harus tercukupi baik jumlah maupun kandungan gizinya,” katanya.
(Budis)