JAKARTA, TEROPONGMEDIA — Pemerintah Indonesia mengerahkan bantuan logistik dan Tim Urban Search and Rescue (USAR) dan logistik ke Myanmar menyusul gempa berkekuatan 7,7 magnitudo yang mengguncang negara tersebut pada Jumat (28/3/2025) lalu.
Pada Senin, 31 Maret, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., MM memberikan pembekalan kepada Tim Aju sebelum mereka diberangkatkan ke Myanmar.
Dalam pembekalannya, Suharyanto mengapresiasi komitmen tim yang bersedia meninggalkan keluarga di tengah perayaan Idul Fitri.
“Di tengah masyarakat yang merayakan Idul Fitri dengan keluarga, waktu kita untuk berkumpul sangat terbatas, karena kita harus menjalankan tugas,” ujar Suharyanto, mengutip Instagram resmi BNPB, Selasa (1/4/2025).
Pemberangkatan Tim Aju ini bertujuan untuk memonitor dan berkoordinasi di lokasi terdampak, guna menilai kebutuhan bantuan tenaga profesional maupun peralatan logistik.
Diharapkan, bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia dapat diterima secara tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.
Bantuan yang terdiri dari logistik dan Tim USAR resmi diberangkatkan dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (2/4) pagi.
Suharyanto secara langsung memimpin prosesi pelepasan bantuan yang dihadiri perwakilan berbagai kementerian dan lembaga terkait.
“Ini merupakan bentuk solidaritas Indonesia terhadap Myanmar yang sedang mengalami kesulitan pascabencana,” tegas Suharyanto.
Bantuan untuk korban gempa dahsyat tersebut dikirim menyusul permintaan resmi Pemerintah Myanmar melalui saluran diplomatik Kementerian Luar Negeri RI.
“Kami bergerak cepat setelah menerima permohonan bantuan melalui Kemenlu dan langsung berkoordinasi dengan semua pihak,” jelas Suharyanto.
Tim yang diberangkatkan terdiri dari 73 personel gabungan USAR, TNI, dan Kemenlu. Mereka akan bertugas selama dua pekan dengan kemungkinan perpanjangan masa tugas sesuai kebutuhan.
Tim ini dilengkapi dengan berbagai peralatan penyelamatan mutakhir, termasuk tiga anjing pelacak K9 dari Basarnas.
Menteri Koordinator PMK Pratikno mengungkapkan keputusan pengiriman bantuan telah ditetapkan dalam rapat darurat tingkat menteri yang digelar Minggu (30/3) lalu.
“Meski masih dalam suasana Lebaran, kami langsung menggelar rapat koordinasi dan memutuskan untuk segera memberikan bantuan,” ujar Pratikno.
Bantuan Logistik
Bantuan logistik yang dikirim meliputi:
- 1.300 pouch biskuit protein
- 500 paket makanan siap saji
- 600 selimut
- 20 unit tenda pengungsi
- 100 dus mi instan
- 2 unit genset
- 2 unit truk
“Bantuan ini termasuk yang terbesar dalam sejarah misi kemanusiaan Indonesia ke luar negeri,” tegas Suharyanto. TNI mengerahkan pesawat Hercules untuk mengangkut bantuan, sementara Kemenkes menyiapkan tim medis lengkap dengan dokter spesialis dan obat-obatan.
BACA JUGA
TNI AL Siapkan Kapal Rumah Sakit untuk Korban Gempa Myanmar
Myanmar Diguncang Gempa Dahsyat, Korban Capai Lebih dari 1.600 Jiwa
Gempa berkekuatan 7,7 SR yang mengguncang Myanmar telah menimbulkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang parah.
Pemerintah Indonesia berharap bantuan ini dapat meringankan penderitaan korban dan memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
“Semoga bantuan ini bisa menjadi bukti nyata persahabatan Indonesia-Myanmar di saat sulit seperti ini,” pungkas Suharyanto.
(Aak)