BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Tim pemenangan ASIH (Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie) tetap optimis pihaknya bisa menempel pasangan Dedi-Erwan di kontestansi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jawa Barat.
Menurut Ketua Harian Tim Pemenangan Jabar Asih, Akbar Zulfakar, hal ini berkenaan dengan proses real count yang masih berada di angka 20 persen.
“Kita masih menunggu, karena real count-nya masih di bawah 20 persen, tentunya masih akan ada suara-suara dari beberapa kabupaten yang akan meningkatkan suara dari Paslon 3,” kata Akbar Zulfikar di Sekretariat Bersama ASIH Rabu (27/11/2024).
Optimisme ini muncul berkaitan dengan belum didapatnya data hasil perolehan suara dari basis-basis PKS di wilayah Jawa Barat. Sehingga masih terdapat kemungkinan pasangan ASIH bisa mendekati perolehan suara Dedi-Erwan.
“Karena hitungan kami mungkin pada real count ini mungkin baru sekitar di bawah 20 persen, real count-nya. Nah ini kita masih tetap menjaga itu. Karena kita masih melihat dari hasil-hasil basis-basis dari Pak Ahmad Syaikhu dan Pak Ilham, basis-basis ini belum total keluar,” ucapnya
Pihaknya pun tetap optimis. Sebab, melihat real count yang telah pihaknya tabulasi.
“Tapi kami tetap optimis. melihat real count yang ditabulasi kami di DPW, sangat optimis, insya Allah. kita akan jaga karena suara-suara yang tadi saya sampaikan, beberapa kabupaten itu belum keluar di mana basis-basis PKS itu. Basis-basis dari Pak Ahmad Syaikhu, Termasuk basis NASDEM,” tambahnya
Selain itu, pihaknya tetap menghargai perihal quick count yang menyatakan kemenangan mutlak pada pasangan Dedi-Erwan.
BACA JUGA: Harapan dan Antusiasme Warga Bandung dalam Gelaran Pilkada 2024 Tinggi
Namun Akbar mengaku, keputusan mutlak kemenangan Pilkada Jawa Barat terletak dari hasil real count lewat pengumpulan A3 oleh saksi diseluruh penjuru Jabar.
“Dan tentunya dengan sumber hari ini, hasil quick count hari ini, kita tetap ikuti, ikuti sampai selesai,” ujarnya
“Tapi, sebelum ada keputusan real count, kita tetap menjaga dengan ketat. Karena jangan sampai nanti opini tentang quick count ini menjadi lupa bahwa ada real count yang masih di bawah 20 persen,” pungkasnya.
(Rizky Iman/Usk)