BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dilaporkan terjadi longsor tambang timah di Kabupaten Bangka Barat, Bangka Belitung, kembali merenggut nyawa. Tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan potongan tubuh korban ketiga yang tertimbun tanah longsor di Kecamatan Tempilang.
Komandan Pos SAR Mentok, Fajar Permana menjelaskan temuan tersebut diduga merupakan jasad Asmadi, salah satu dari tiga penambang yang sebelumnya dilaporkan hilang.
“Sore tadi ditemukan anggota tubuh dari korban. Potongan tubuh itu diduga milik Asmadi yang ikut menjadi korban tanah longsor tambang timah. Korban ditemukan tidak utuh pada kedalaman sekitar 10 meter,” ujar Fajar seperti Teropongmedia kutip.
Baca Juga:
Longsor di Desa Kadakajaya Ancam Putusnya Jalan Vital di Sumedang, Warga Pasang Pembatas Darurat
Menurut Fajar, proses pencarian kemungkinan masih akan dilanjutkan hingga malam hari, bergantung pada kondisi cuaca. Setelah dievakuasi, jasad korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
Kronologi Kejadian Longsor
Insiden maut itu terjadi pada Jumat (22/8/2025) siang, ketika tiga penambang dilaporkan hilang setelah tertimbun longsor di lokasi tambang timah TK 2367 Lembah Jambu, Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat. Lokasi tersebut berada di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah.
Dua dari tiga korban berhasil ditemukan sehari setelah kejadian. Mereka adalah Ferdi, warga Desa Tempilang, dan Dandi, warga Desa Air Lintang. Sayangnya, keduanya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.
Sementara itu, korban ketiga, Asmadi, warga Desa Benteng Kota, sempat dinyatakan hilang hingga akhirnya Tim SAR menemukan jasadnya dalam kondisi tidak utuh.
Fajar menegaskan, operasi pencarian dan evakuasi masih terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan. Upaya ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari Basarnas, aparat setempat, hingga warga yang turut membantu.
“Pencarian akan terus kami lanjutkan untuk memastikan tidak ada korban lain di lokasi. Semua langkah dilakukan sesuai prosedur demi keselamatan tim di lapangan,” pungkasnya. (_usamah kustiawan)