Terbongkar! Dugaan Pelecehan Seksual oleh Dosen UIN Mataram Terkuak Lewat 65 Adegan Rekonstruksi

Penulis: Vini

rekonstruksi UIN Mataram
Ilustrasi. (Freepik)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Polda NTB melakukan rekonstruksi Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram pada Kamis, (22/5/2025). Sebanyak 65 adegan diperagakan dari dua lokasi yang diduga menjadi tempat oknum dosen berinsial WH melakukan pelecehan terhadap korban.

“Kita lakukan adegan 65 kali. Tempat pertama, tempat tidur pelaku. Dari sana ada 4 korban dengan 49 adegan,” kata Dir Reskrimum Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat.

Lokasi berikutnya, lanjutnya, berada di ruang sekretariat yang digunakan untuk rapat. Di lokasi tersebut, pihak kepolisian melakukan 16 adegan.

Rekonstruksi ini berkaitan dengan laporan dugaan pelecehan seksual terhadap beberapa mahasiswi yang disampaikan pada Selasa, 20 Mei 2025. Para korban melapor dengan didampingi oleh Koalisi Stop Kekerasan Seksual NTB.

“Kami interogasi tiga korban,” ujarnya

Selain mahasiswi, kepolisian juga mengambil keterangan terduga pelaku setelah datang secara sukarela ke Dit Reskrimum Polda NTB. Pengakuan WH, ia melancarkan aksinya di dua tempat dalam lingkungan kampus.

“Terlapor datang memberikan keterangan secara sadar, tapi kami tidak langsung percaya. Berdasarkan hasil interogasi korban dan pelaku, kami lakukan olah TKP,” jelas Mantan Wakapolresta Mataram ini.

Syarif menyebut, total mahasiswi yang teridentifikasi menjadi korban sebanyak 7 orang. Namun baru tiga orang yang memberikan keterangan.

“Semoga cepat tuntas. Lagi kita dalami, karena bukan satu korban,” tandasnya.

Baca Juga:

Dosen UIN Mataram Langsung Diperiksa Usai Labrak Mahasiswi Pelapor Pelecehan Seksual

Dosen UIN Mataram Labrak Mahasiswi Pelapor Saat Diperiksa Polisi

Sebagai tambahan informasi, kasus pelecehan seksual ini berlangsung sejak tahun 2021 hingga 2024. Tindakan tidak senonoh tersebut dilakukan pelaku di asrama putri pada malam hari. Beberapa korban diketahui merupakan mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi.

Dalam melancarkan aksinya, pelaku menggunakan modus manipulatif dengan meminta para korban untuk menganggapnya sebagai sosok ayah. Tidak ada korban yang sampai mengalami persetubuhan.

 

(Virdiya/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Theresia Mela Yunita
Sosok Theresia Mela Yunita Pramugari yang Teriman Hadiah Apartemen dari Eks Dirut Taspen
Polemik 4 pulau Aceh Jadi Milik Sumut
Polemik 4 Pulau Aceh Jadi Milik Sumut: Warga Aceh Geram, Netizen Ramai-Ramai Protes
Disnaker Kota Bandung Kembali Adakan Job Fair Ditengah Efek Efisiensi dan PHK di Berbagai Sektor
Disnaker Kota Bandung Kembali Adakan Job Fair Ditengah Efek Efisiensi dan PHK di Berbagai Sektor
Pemkot Bandung Evaluasi Program Kang Pisman dan Buruan Sae, Targetkan Kurangi 600 Ton Sampah per Hari
Pemkot Bandung Evaluasi Program Kang Pisman dan Buruan Sae, Targetkan Kurangi 600 Ton Sampah per Hari
Mahasiswa Unair
Inovasi Wearable Health Tech Antar Mahasiswa Psikologi UNAIR Menang Lomba Esai Nasional
Berita Lainnya

1

Dampak Penggunaan Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Remaja dari Perspektif Kognitif

2

Jalan Rusak dan Keadilan Sosial: Ketika Aspal Bicara Tentang Infrastruktur Terabaikan

3

Benang-Benang yang Bercerita: Perjalanan Desainer Muda Membangun Fashion Ramah Lingkungan

4

Fetty Anggrainidini Bacakan Pandangan Umum RPJMD Jawa Barat di Rapat Paripurna

5

Fetty Anggraenidini dan Tim Besty Laksanakan Kurban, Pererat Tali Persaudaraan di Idul Adha
Headline
prabowo gaji hakim
Prabowo Naikkan Gaji Hakim, agar Sistem Hukum Benar?
SIAGA 98 Bos Jembatan Nusantara
Bos Jembatan Nusantara Dilarikan ke RS Usai Diperiksa KPK di Kasus Korupsi ASDP
Luhut: Anggaran MBG Tahun 2026 Capai Rp300 Triliun
Luhut: Anggaran MBG Tahun 2026 Capai Rp300 Triliun
Patrick Kluivert
Patrick Kluivert Jadi Meme Gara-Gara Ekspresi Canggung Saat Indonesia Dibantai Jepang 6-0

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.