BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dalam setiap Ibadah kurban bukan hanya tentang menyembelih hewan, tetapi juga tentang bagaimana melakukannya sesuai dengan syariat Islam dan dengan penuh rasa ihsan terhadap hewan, dengan ketepatan penyembelihan.
Saat penyembelihan jangan sampai lepas dari adab-adab tata cara yang sesuai dengan syariat. Lantas, apa saja yang harus diperhatikan saat menyembelih.
Adab Menyembelih Hewan Kurban
Melansir laman Muhammadiyah, berikut adab menyembelih Hewan Kurban:
1. Memotong Kurbannya Sendiri
Idealnya, shahibul kurban atau orang yang berkurban, menyembelih hewan kurbannya sendiri jika ia mampu. Ini adalah salah satu bentuk ibadah dan menunjukkan tanggung jawab personal terhadap kurban yang dilakukannya. Jika tidak mampu, ia boleh mewakilkan kepada orang lain, tetapi sangat dianjurkan untuk tetap hadir dan menyaksikan prosesi penyembelihan.
2. Menggunakan Pisau Tajam
Penggunaan pisau yang tajam sangat penting dalam proses penyembelihan. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat ihsan dalam segala hal. Hendaknya kalian mempertajam pisaunya dan menyenangkan sembelihannya.” (HR. Muslim). Pisau yang tajam akan meminimalkan rasa sakit pada hewan dan mempercepat proses penyembelihan.
3. Tidak Mengasah Pisau di Hadapan Hewan
Mengasah pisau di hadapan hewan yang akan disembelih sangat dilarang karena dapat menakuti hewan tersebut. Rasulullah SAW memerintahkan untuk mengasah pisau tanpa memperlihatkannya kepada hewan. (HR. Ahmad). Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga kenyamanan dan ketenangan hewan sebelum disembelih.
4. Menghadap Kiblat
Hewan yang akan disembelih hendaknya dihadapkan ke arah kiblat, dengan posisi kepala di selatan, kaki di barat, dan leher menghadap barat. Ini bukan hanya sekedar ritual, tetapi juga menunjukkan penghormatan dan kepatuhan terhadap syariat Islam.
5. Membaringkan Hewan di atas Lambung Kiri
Menurut Imam An-Nawawi, membaringkan hewan di atas lambung kiri adalah praktik yang disepakati oleh para ulama. Posisi ini memudahkan penyembelih untuk memotong dengan tangan kanan dan memastikan proses penyembelihan berjalan lancar.
6. Menginjak Leher Hewan
Rasulullah SAW pernah meletakkan kaki beliau di leher domba sebelum menyembelihnya sambil membaca basmalah. (HR. al-Bukhari). Ini menunjukkan pentingnya kontrol dan ketenangan dalam proses penyembelihan, serta memastikan hewan tetap dalam posisi yang benar.
7. Membaca Basmalah
Sebelum menyembelih, wajib membaca basmalah. Allah berfirman, “Janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya.” (QS. Al-An’am: 121). Membaca basmalah adalah bentuk kepatuhan kepada perintah Allah dan memastikan bahwa penyembelihan dilakukan atas nama-Nya.
8. Ucap Takbir
Setelah basmalah, dianjurkan membaca takbir (Allahu akbar) sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW. Ini adalah bentuk pengagungan kepada Allah dan menunjukkan bahwa segala sesuatu dilakukan karena-Nya.
9. Menyebut Nama Orang Berkurban
Dianjurkan untuk menyebut nama orang yang menjadi tujuan kurban saat menyembelih. Rasulullah SAW menyembelih domba sambil berdoa bismillahi wallahu akbar haza ‘anni wa ‘amman lam yudhahhi min ummati. (HR Abu Dawud dari ‘Aisyah). Hal ini menandakan bahwa kurban tersebut diperuntukkan bagi orang yang disebut namanya.
10. Pastikan Potongan pada Tenggorokan dan Kerongkongan
Pastikan bahwa bagian tenggorokan, kerongkongan, dan dua urat leher terpotong sempurna. Ini untuk memastikan hewan cepat mati dan tidak mengalami penderitaan yang berkepanjangan.
11. Jangan Patahkan Leher
Mematahkan leher hewan sebelum mati sepenuhnya dilarang karena menambah rasa sakit. Hewan juga tidak boleh dikuliti atau dimasukkan ke dalam air panas sebelum benar-benar mati. Ini untuk menjaga etika dan mengurangi penderitaan hewan.
12. Proses Penyembelihan Cepat
Penyembelihan harus dilakukan dengan cepat untuk meringankan penderitaan hewan. Hal ini sesuai dengan hadis dari Syaddad bin Aus yang menekankan pentingnya memperlakukan hewan dengan ihsan dan segera menyelesaikan proses penyembelihan.
Dengan mematuhi adab-adab ini, kita tidak hanya memenuhi kewajiban agama tetapi juga menunjukkan rasa hormat dan kasih sayang terhadap hewan yang dikurbankan. Semoga setiap langkah yang kita lakukan menjadi ibadah yang diterima oleh Allah SWT.
(Saepul/Budis)