Tanah Longsor, Akses Jalan Pulau Timor Kupang Terputus

Penulis: Budi

tanah longsor
Akses Jalan Trans Timor di Pulau Timor terputus akibat tertimbun tanah longsor di wilayah Kabupaten Kupang.(antara)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

KUPANG,TM.ID : Akses Jalan Trans Timor di Pulau Timor terputus akibat tertimbun tanah longsor di wilayah Kabupaten Kupang.

Demikian dilaporkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (18/2/2023).

“Betul, ada bencana tanah longsor yang terjadi pada Jumat (17/2/2023) malam yang menyebabkan akses jalan Trans Timor untuk sementara terputus total,” kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTT Ambrosius Kodo di Kupang.

Ia menjelaskan ruas jalan yang terdampak tanah longsor berada di Desa Noelmina, Kecamatan Takari, yang menghubungkan Kabupaten Kupang dengan Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Akibat kejadian itu, lanjutnya, sebuah truk membawa kontainer yang sedang melintasi ruas jalan itu terhempas keluar badan jalan akibat terbawa material longsor.

BACA JUGA: 123 Orang Mengungsi Akibat Bencana Hidrometeorologi di NTT

Ambrosius mengatakan upaya penanganan juga langsung dilakukan pasca-kejadian mengingat ruas jalan terus merupakan akses utama yang menghubungkan daerah-daerah di Pulau Timor.

Kendaraan berat, kata dia, sudah dikerahkan untuk membantu evakuasi truk maupun membersihkan material longsor.

“Sejak tadi malam BPBD Kabupaten Kupang dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Balai Jalan ada di lokasi kejadian untuk koordinasi penanganan,” katanya.

Ambrosius menambahkan hingga Sabtu (18/2/2023) pagi upaya penanganan masih dilakukan karena ruas jalan yang terdampak cukup panjang.

“Sampai pagi ini ruas jalan belum bisa dilewati, sedang diupayakan jalan alternatif,” katanya.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Tembang SUnda Cigawiran - YouTube DREAMSEA Manuscript
Cigawiran, Warisan Tembang Sunda yang Sarat Nilai Islam
bansos untuk judol
PPATK: Banyak Penerima Bansos Main Judol
BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID -- Para pemimpin negara-negara berkembang yang tergabung dalam BRICS menyerukan agar negara-negara maju memenuhi tanggung jawab mereka dalam mendanai upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Seruan ini disampaikan pada hari terakhir KTT BRICS di Rio de Janeiro, Senin (7/7/2025), yang menyoroti tantangan bersama dalam menghadapi perubahan iklim, dikutip dari Reuters. Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menekankan pentingnya peran negara-negara selatan global dalam memerangi pemanasan global. Hal ini ia sampaikan menjelang Brasil menjadi tuan rumah Konferensi Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP) pada November mendatang. dalam pernyataan bersama yang dirilis pada Minggu (6/7/2025), para pemimpin BRICS menegaskan bahwa bahan bakar fosil masih akan memainkan peran penting dalam bauran energi global, khususnya di negara-negara berkembang. "Kita hidup di masa penuh kontradiksi di seluruh dunia. Yang terpenting adalah kita bersedia mengatasi kontradiksi ini," ujar Menteri Lingkungan Brasil Marina Silva saat ditanya tentang rencana eksplorasi minyak di lepas pantai hutan hujan Amazon. Pernyataan bersama itu juga menegaskan bahwa pendanaan iklim adalah tanggung jawab negara maju terhadap negara berkembang, yang merupakan posisi standar negara-negara berkembang dalam negosiasi iklim global. BRICS juga menyatakan dukungannya terhadap usulan Brasil untuk membentuk dana perlindungan hutan tropis, yang disebut Tropical Forests Forever Facility. Dana ini bertujuan untuk mendukung mitigasi perubahan iklim yang dilakukan negara-negara berkembang di luar kewajiban yang ditetapkan oleh Perjanjian Paris 2015. Dua sumber yang mengetahui pembicaraan menyebutkan bahwa Tiongkok dan Uni Emirat Arab telah menyampaikan niat mereka untuk berinvestasi dalam dana tersebut dalam pertemuan dengan Menteri Keuangan Brasil Fernando Haddad di Rio. Dalam pernyataan yang sama, BRICS juga mengkritik kebijakan seperti pajak karbon lintas batas dan undang-undang anti-deforestasi yang baru-baru ini diadopsi oleh Uni Eropa. Kebijakan tersebut dinilai sebagai tindakan proteksionis yang diskriminatif dengan dalih melindungi lingkungan.
KTT BRICS Tuntut Komitmen Finansial Negara Maju untuk Krisis Iklim Global
pemisahan pemilu (6)
MK Putuskan Pemisahan Pemilu, PKB Usulkan Kepala Daerah Dipilih DPRD!
roy suryo diperiksa
Buntut Tudingan Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo Diperiksa Hari Ini
Berita Lainnya

1

The Klan Unity, Puncak Acara 37th Bikers Brotherhood 1%MC Indonesia

2

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang

3

Hyundai Siap Bawa Mobil Baru ke Indonesia, Stargezer Terbaru Siap Bikin Rival Panas Dingin?

4

Link Live Streaming Persib Bandung vs Port FC Piala Presiden 2025 Selain Yalla Shoot

5

Konser Reuni Oasis Berhasil, Tapi Kolaborasi dengan Adidas Banjir Kritik dan Drama!
Headline
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Jadwal Penerbangan Kupang-Maumere Terdampak
Gempa Guncang Kabupaten Pangandaran Magnitudo 5,1 Tak Berpotensi Tsunami
Gempa Guncang Kabupaten Pangandaran Magnitudo 5,1 Tak Berpotensi Tsunami
Bangunan Enam Lantai di KBU Disegel, Diduga Langgar Izin dan Aturan Tata Ruang
Bangunan Enam Lantai di KBU Disegel, Diduga Langgar Izin dan Aturan Tata Ruang
Teras Cihampelas Dibongkar? DPRD Minta Kajian Menyeluruh dan Solusi Pengganti
Teras Cihampelas Dibongkar? DPRD Minta Kajian Menyeluruh dan Solusi Pengganti

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.