BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Ratusan pekerja sektor pariwisata yang tergabung dalam Perkumpulan Pekerja Pariwisata Jawa Barat (P3JB) menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Sate, Bandung, Senin (21/7/2025). Aksi ini merupakan bentuk penolakan terhadap kebijakan penghentian kegiatan study tour yang dinilai mematikan roda ekonomi di sektor transportasi dan pariwisata lokal.
Herdi Subarja, Koordinator P3JB, dalam wawancara yang dilakukan usai audiensi, menyampaikan bahwa perjuangan mereka bukan sekadar keluhan biasa.
“Nah, kalau kami bukan dibayang-bayangi ketakutan, tapi kita itu dibayang-bayangi kematian. Istri, anak kami mau makan apa. Itu yang kami sampaikan,” ujar Herdi dengan nada emosional. “
Audiensi yang digelar siang hari itu dihadiri oleh perwakilan dari Biro Hukum, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Pendidikan, dan Sekretariat Daerah. Namun bagi Herdi, pertemuan tersebut dinilai tidak menghasilkan keputusan apa pun.
Baca Juga:
Demo Bus Pariwisata Padati Gedung Sate, Juru Parkir Kewalahan, Ojol dan Pedagang Raup Untung
“Saya bilang percuma bertemu dengan Bapak-Bapak. Kan saya sudah seringkali ketemu, seringkali diskusi, seringkali audiensi. Apa hasilnya? Tidak ada hasil, tidak ada solusi, tidak bisa mengambil keputusan. Bahkan mereka sendiri menyampaikan, semua itu tertuju kepada Gubernur.” Ujar Herdi.
Herdi pun menyayangkan bentuk kepemimpinan di Jawa Barat yang ia sebut sebagai “one man show”.
“Bayangkan, provinsi dengan penduduk lebih dari 53 juta jiwa, dipimpin dengan gaya one man show. Dampaknya ya ini. Sejak kapan pekerja pariwisata di Jawa Barat pernah melakukan aksi seperti ini? Tidak pernah.” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa para peserta aksi hanya meminta satu hal: kepastian.
Sementara itu, Juan, perwakilan dari pihak Gedung Sate, menyatakan akan menyampaikan langsung pesan dari massa aksi kepada Gubernur Jawa Barat, yang juga dikenal sebagai Kepala Daerah Mandiri (KDM).
“Akan saya sampaikan pesan dari kalian langsung ke KDM,” ujarnya singkat.
Para demonstran pun menyatakan akan melanjutkan aksi hingga esok hari bila tidak ada tanggapan tegas dari pihak pemerintah daerah. Mereka menegaskan bahwa ini bukan sekadar unjuk rasa, tetapi seruan terakhir dari pekerja sektor pariwisata yang terancam kehilangan mata pencaharian mereka sepenuhnya.
Penulis:
Muhammad Amni Fii Imani
Jurusan :Ilmu Komunikasi
Kampus :UNIBI