JAKARTA,TM.ID: Kader muda Partai Golkar, Syamsul Rizal mengungkapkan, isu munaslub Partai Golongan Karya (Golkar) bukan soal melengserkan ketua umum Airlangga Hartarto.
Ia menilai, munaslub merupakan mekanisme organisasi dan tradisi terkait pengambilan keputusan yang bersifat prinsip.
“Setelah dilakukan rapat, membahas hasil survei capres dari Golkar dan Golkarnya sendiri, itu ada di bawah. Sehingga inilah kemudian menjadi sebuah kegamangan politik para senior-senior di dewan pakar. Jadi tidak ada pembahasan bahwa ada upaya mengganti seorang Airlangga hartarto, tidak ada itu,” ucap Syamsul Rizal dalam kanal Youtube Ezy TV, Senin (24/7/2023).
Syamsul juga mengatakan munaslub bukan sesuatu yang diharamkan yang tidak bisa dilaksanakan. Munaslub merupakan sebuah mekanisme dalam organisasi.
“Terkait pengambilan keputusan yang prinsip dalam organisasi harus dilakukan di munas atau juga diselesaikan dengan munaslub,” katanya.
Berdasarkan hasil survei, lanjut Syamsul calon presiden Partai Golkar berada diangka satu persen, dan partai Golkar mengalami kemerosotan dari 14 persen menjadi 6 persen.
“Nah oleh karena itulah Bang Ridwan Hisam menyampaikan perlunya pembahasan secara detail. Pembahasan secara detail itu bisa melalui beberapa mekanisme baik itu melalui rapimnas ataukah munaslub, Artinya bahwa hasil munas bisa dianulir kembali di dalam sebuah munas luar biasa. Jadi Munas luar biasa yang dimaksud disini bukan dalam rangka menggantikan Airlangga tapi menganulir dan memperbaiki keputusan-keputusan munas yang sudah diberikan kepada Airlangga sebelumnya,” beber Syamsul Rizal.
BACA JUGA: Soal Kasus CPO, Airlangga Hadiri Panggilan Kejagung!
Syamsul juga menilai, orang-orang yang berada di sekitar Airlangga menanggapinya dengan keliru dan sedikit arogan terkait isu munaslub itu.
“Mereka sendiri yang menggelindingkan ini barang, bahwa munaslub ini arahnya dalam rangka menggantikan Airlangga. Padahal ini konteksnya adalah konteks persiapan orang mempersiapkan agenda pemilu yang harus dibahas, itu sebenarnya. Lalu dari situlah kemudian ini berkembang,” ucapnya.
(Budis)