Susno Duadji Merasa Janggal Brigadir HS Tewas Akibat Kelalaian: Terlalu Dini

Eks Kabareskrim Polri Susno Duadji mengatakan terlalu dini menyimpulkan kematian Walpri Kapolda Kaltara tewas bunuh diri. (Foto: Istimewa)

Bagikan

JAKARTA, TM.ID: Kematian Brigadir Herlambang Setyo (HS) seorang walpri Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaja dikklaim karena kelalaiannya.

Brigadir Setyo ditemukan tewas bersimbah darah pada hari Jumat (22/9) kemarin siang, di rumah dinas Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara).

Tentu saja hal itu mengundang pertanyaan. Terlebih informasi awalnya, pengawal pribadi Kapolda Kaltara dinyatakan meninggal karena bunuh diri.

Insiden itu membuat mantan Kabareskirm Polri, Susno Duadji merasa janggal atas pernyataan meninggalnya Brigadir Setyo, akibat kelalaian. Dia menilai terlalu cepat dan terkesan terburu-buru ketika menyampaikan hasil ke publik.

BACA JUGA: Titah Kapolri Usut Tuntas Kematian Brigadir HS Walpri Kapolda Kaltara

“Terlalu dini untuk mengatakan bahwa ini bukan bunuh diri, bukan ada ditembak orang lain dan sebagainya,” kata Susno Duaji dikutip dari Youtube Metro TV, Senin (24/9/2023).

Susno mengatakan, kalau kepolisian seharusnya bisa menjawab semua pertanyaan yang sekarang berkembang di masyarakat, apakah kematian Brigadir Setyo benar-benar bunuh diri atau dihabisi oleh orang lain.

“Menurut informasi awal, tidak ada saksi yang melihat. Tapi perlu digali, sebaiknya Mabes Polri turun agar lebih objektif,” begitu kata dia.

Susno mengatakan, untuk menjadi seorang ajudan atau pengawal pribadi dari pejabat tinggi Polri seperti Kapolri atau Kapolda, tentu sudah mengikuti dan melalui berbagai serangkaian tes objektif. Satu diantaranya kata Susno ada uji kemahiran ketika menggunakan senjata api dan tes psikologi.

BACA JUGA: Kematian Walpri Kapolda Kaltara, IPW Singgung Ingatkan Kasus Brigadir J

“Nah ini dikatakan karena kelalaian dalam membersihkan (senjata). Berarti dia tidak ahli dalam membersihkan senjata api. Maka akan timbul pertanyaan lagi, mengapa dia (Brigadir HS) bisa lolos jadi pengawal pribadi atau ajudan yang menggunakan senjata,” jelas Susno.

Maka dari menurutnya berbagai pertanyaan itu harus dijawab pihak kepolisian, dan juga dilakukan penyelidikan oleh Mabes Polri.

“Supaya objektif harus dilakukan oleh aparat di luar Polda Kaltara, minimal Mabes Polri bersama Kompolnas atau komponen lain yang netral,” kata dia.

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Kesenian Gembyung Subang - YouTube Kebudayaan Subang
Kesenian Gembyung: Warisan Budaya Tradisional Kabupaten Subang
Tasikmalaya Sandal Tarumpah
Keren! Tasikmalaya Punya Sandal Tarumpah
Fakta unik domba
Domba Hewan Mudah Ditipu, Gini Kata Dosen IPB!
Agnez Mo
Agnez Mo Trending di Media Sosial, Netizen Rindu Lagu Ballad Karya Sang Diva
Film Netflix
5 Rekomendasi Film Netflix, Kamu Pasti Penasaran!
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

3

Tanggul Jebol, Ribuan Makam di TPU Bojongsoang Kabupaten Bandung Terendam Banjir

4

Inflasi Kota Bandung Hingga 10 Persen Akibat Lonjakan Harga Jelang Ramadan

5

Gubernur Dedi Mulyadi Perjuangkan Nasib Siswa yang Gagal Ikuti SNBP Akibat Kelalaian Sekolah
Headline
Peluncuran Bank Emas Prabowo
Peluncuran Bank Emas, Prabowo: Pertama dalam Sejarah Bangsa Indonesia
Anto Boyratan
Ukir Sejarah! Anto Boyratan Jadi Atlet Indonesia Pertama di Liga Basket Australia
BPBD Kabupaten Bandung, banjir
BPBD Kabupaten Bandung: Tanggul Jebol Sungai Cikapundung Kolot Genangi Ribuan Rumah Warga
Sampah Penuhi Sungai Citarum Kiriman dari Kota dan Kabupaten Bandung
BBWS Sebut Sampah Penuhi Citarum Kiriman Kota dan Kabupaten Bandung

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.