BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Data survei terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, merupakan daerah dengan lokasi pekerja seks komersial (PSK) terbanyak dibandingkan daerah lainnya.
Masih berdasarkan survei BPS tersebut, Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah lokasi PSK terbanyak se-Indonesia. Data PSK tersebut merupakan hasil survei BPS pada tahun 2024.
Sedangkan Kabupaten Indramayu yang selama ini dikenal sebagai daerah pengirim wanita PSK, berada di urutan kedua setelah Kabupaten Bekasi dalam jumlah lokasi prostitusi.
Sekilas tentang kaitan Indramayu dengan wanita PSK-nya, mengutip hasil penelitian skripsi berjudul “KEHIDUPAN PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK) ASAL INDRAMAYU DI SARITEM TAHUN 1960-1998: SUATU KAJIAN SOSIAL-BUDAYA DAN EKONOMI)”, yang disusun oleh Asih Lestari, mahasiswi Universitas Indonesia (UPI), menuliskan bahwa keterlibatan PSK asal Indramayu dalam aktivitas prostitusi di lokalisasi Saritem Kota Bandung, faktor ekonomi dan faktor sosial-budaya merupakan dua faktor paling dominan, yang memengaruhi sebagian wanita Indramayu untuk terjun ke dunia prostitusi.
“Namun faktor mentalitas masyarakat yang berlangsung turun-temurun sebagai akibat dari masuknya nilai-nilai budaya perkotaan dapat menjadi faktor penunjang lainnya, mengingat Indramayu merupakan daerah yang dilalui jalur Pantura sehingga pertukaran budaya lebih mudah terjadi,” tulis Asih Lestari, yang dirilis pada laman rama.kemdikbud.go.id.
Lanjut mengenai survei BPS tersebut, tercatat ada 79 desa/kelurahan di 19 kabupaten/kota di Jabar yang menjadi lokasi pangkalan PSK.
Data tersebut diperoleh petugas BPS yang menanyakan langsung kepada aparat desa/kelurahan masing-masing tempat.
Ketua Tim Statistik Sosial BPS Jabar, Isti Larasati menjelaskan, data terkait 79 desa/kelurahan yang memiliki keberadaan PSK itu didapat dari hasil pendataan potensi desa yang dilakukan BPS pada Mei 2024.
“Kami menanyakan apakah desa ini ada lokasi PSK, baik yang dikelola secara berkelompok atau individu. Jadi, lokasi mangkal PSK itu yang menjajakan diri secara komersil ya,” ujar Isti, dikutip Kamis (13/2/2025).
Faktor Penyebab Tingginya Keberadaan PSK
Penyebab tingginya keberadaan PSK di 79 desa/kelurahan di Jabar itu, ucap Isti, salah satunya adalah karena faktor ekonomi.
Namun BPS tidak melakukan kajian lebih dalam soal penyebab keberadaan lokasi PSK di 79 desa/kelurahan tersebut.
“Kita tidak menanyakan lebih lanjut terkait dengan faktor apa yang menyebabkan wilayah mangkal atau bahasa kalau dulu tuh lokalisasi ya. Kita tidak sampai sejauh itu. Tetapi kalau fenomena umum ya bisa jadi karena faktor kondisi ekonomi, tingkat pendidikan atau memang mungkin bisa saja di daerah sana adalah daerah dengan mobilitas tinggi,” papar Isti.
Dari 79 desa/kelurahan, keberadaan PSK itu tersebar di 19 kabupaten/kota dengan lokasi terbanyak di:
- Kabupaten Bekasi 17 lokasi
- Kabupaten Indramayu 13 lokasi
- Kabupaten Subang 7 lokasi
- Kabupaten Cirebon, Kabupaten Karawang, dan Kota Bandung 6 lokasi
- Kabupaten Sumedang 5 lokasi
- Kabupaten Bandung dan Kota Bekasi 3 lokasi
- Kabupaten Bogor, Kabupaten Garut dan Kabupaten Majalengka 2 lokasi
- Kabupaten Cianjur, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Pangandaran, Kota Cirebon dan Kota Tasikmalaya, masing-masing 1 lokasi.
BACA JUGA: Apa Itu Sifilis? Cek Penyebab dan Tahapan Penyakit Mengerikan Ini
Daftar 14 provinsi di Indonesia yang paling banyak ditemukan tempat PSK mangkal
- Jawa Barat (79 lokasi)
- Jawa Timur (70 lokasi)
- Jawa Tengah (55 lokasi)
- Sumatera Utara (37 lokasi)
- Kalimantan Timur (28 lokasi)
- Sumatera Selatan (28 lokasi)
- Kalimantan Barat (25 lokasi)
- Riau (25 lokasi)
- Banten (21 lokasi)
- Maluku Utara (18 lokasi)
- Sulawesi Tengah (18 lokasi)
- Kalimantan Tengah (17 lokasi)
- Lampung (16 lokasi)
- Kepulauan Riau (14 lokasi)
- Sumatera Barat (13 lokasi)
(Aak)