Suara PSI Melonjak Naik, Pengamat: KPU dan Bawaslu Jangan Cawe-cawe

Penulis: agus

suara PSI
PSI diprediksi akan memperoleh kursi parlemen. (Instagram @psi_id)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Uchok Sky Khadafi sebagai pengamat politik melihat sesuatu yang janggal terjadi dalam perolehan suara yang diraih oleh PSI. Dia menilai kenaikan suara PSI dalam hitungan real count KPU RI, harus dicermati lebih dalam.

Uchok mengaku bahwa persentase suara PSI mencapai lebih dari tiga persen, tidak sejalan dengan hitung cepat lembaga survei yang memprediksi tidak lolos ke Senayan.

BACA JUGA: Raihan Suara PSI Meledak di Sirekap, Ini Penjelasan KPU

“Patut diduga ada invisible hand atau operasi senyap di balik naiknya suara PSI itu. Patut diduga ada upaya penggelembungan suara,” kata Uchok, dalam keterangan tertulisnya,Sabtu (2/3/2024).

Uchok menilai hal itu sangat tidak logis, kalau melihat kenaikan yang terjadi di partai pimpinan Kaesang Pangarep ini.

Maka dia mengingatkan agar penyelenggara pemilu untuk bekerja independent dan transparan.

“KPU dan Bawaslu jangan main-main dengan pemilu, karena bisa jadi bumerang di kemudian hari. Ingat kasus Harun Masiku (politisi PDIP), jaga independensi jangan cawe-cawe,” begitu kata dia tegas.

Dia menekankan bahwa pemilu sejatinya adalah sarana menuju demokrasi yang lebih baik lagi bukan sebaliknya.

Tak hanya itu saja, dia juga turut menyoroti rendahnya suara PPP. Data terbaru real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyebutkan, suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menurun.

Pekan lalu suara PPP masih berada di atas empat persen dan data terkini, partai berlambang Kabah tersebut hanya meraih 3.040.869 atau 3,97 persen.

Uchok menilai perolehan suara PPP yang notabennya pendukung Jokowi, tapi diprediksi tak lolos parlemen.

Uchok menduga bahwa rendahnya perolehan suara PPP diduga tidak terlepas dari sikap politik mereka, yang berseberangan dengan rezim kekuasaan.

BACA JUGA: Tak Sediakan Tiket Buat Suporter PSIS Semarang, Ingat Kata Kapolresta Bandung

“Beda dengan suara Golkar dan PSI, mungkin rendahnya suara PPP bisa jadi karena partai itu mendukung Ganjar-Mahfud.Ibarat kata, rezim Jokowi menghabisi PPP,” ujarnya.

Namun demikian, PPP masih mendapat peluang masuk ke senayan, karena masih harus menunggu hasil penghitungan dari KPU pada  20 Maret 2024.

Laporan Wartawan Jakarta: Agus Irawan/ Masnur

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Hyundai Palisade Hybrid
Sudah Buka Pemesanan di Indonesia, Kapan Pasti Hyundai Palisade Hybrid Rilis?
Tangkas X7
Ketangguhan Motor Listrik Tangkas X7, akan Dibuktikan Lewat Intensitas Ojol!
thumb-small-R0010072_2022-01-24_11-25-22_screenshot
Ricoh Theta A1, Kamera 360 Profesional untuk di Medan Ekstrem
Jasad Bayi di SCBD
Jasad Bayi Laki-Laki Ditemukan Petugas Kebersihan di Kawasan SCBD
Mobil dinas busway
Menyoal Polisi Hormat ke Mobil Dinas Penerobos Busway, Polda Metro: Anggota Saya Fokus ke Kemacetan
Berita Lainnya

1

Empat Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat Langgar Aturan Lingkungan Hidup

2

Legislator Kritik Keras Penambangan Nikel Raja Ampat Papua Barat Daya, Melanggar Regulasi!

3

Sejarah Kelam Jam Malam, dari Abad Kegelapan hingga Era Dedi Mulyadi

4

Pengabdian Kepada Masyarakat – UNIBI TALK: Storytelling sebagai Cara Membentuk Personal Branding yang Autentik dan Konsisten Melalui Media Sosial Instagram

5

Update Kondisi Gunung Tangkuban Parahu, Tetap Waspada Meski Jumlah Gempa Vulkanik Alami Penurunan
Headline
sapi menangis saat kurban
Kenapa Sapi Menangis Saat Kurban? Cek Jawabannya
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi 1,2 Ton untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Prabowo Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China
Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China, Prabowo Berharap Bisa Berlaga di Piala Dunia

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.