BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana strategi komunikasi dan raktik public relations (PR) diterapkan dalam membangun citra positif UMKM. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui wawancara dengan pemilik UMKM Ayam Bakar Dadakan.
Hasil menunjukkan bahwa komunikasi yang efektif, pemanfaatan media sosial, dan keterbukaan terhadap kritik menjadi strategi utama dalam menjaga hubungan dengan konsumen dan meningkatkan citra usaha. Penelitian ini memperkuat pentingnya PR dalam pemberdayaan UMKM di era digital.
UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional Indonesia. Namun, tantangan terbesar bagi UMKM bukan hanya pada aspek produksi, melainkan bagaimana membangun kepercayaan konsumen melalui citra dan reputasi yang positif.
Baca Juga:
Universitas INABA Sambut Meriah Roadshow Suar Mahasiswa Awards 2025
Teropong Media dan INABA Sepakati Kerja Sama Melalui Penandatanganan MoU
Dalam konteks ini, strategi komunikasi dan public relations menjadi krusial. Menurut Jefkins (1992), citra adalah persepsi yang terbentuk di benak publik atas suatu organisasi atau produk. PR berperan sebagai jembatan antara pelaku usaha dengan konsumen dalam membangun dan menjaga citra tersebut. Oleh karena itu, penting untuk
mengkaji bagaimana UMKM mempraktikkan strategi komunikasi dan PR secara nyata.
Metodologi
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian adalah Muhammad Fariq Alfiansyah, pemilik usaha kuliner Ayam Bakar Dadakan. Data dikumpulkan melalui wawancara langsung yang dilakukan pada 8 Mei 2025 di Kampus Inaba, Bandung. Teknik analisis data dilakukan dengan mereduksi informasi, menyusun kategori tematik, dan menarik kesimpulan.
Pentingnya Citra Usaha
Narasumber menyatakan bahwa citra usaha sangat penting karena berkaitan langsung dengan kepercayaan konsumen dan pertumbuhan UMKM. Hal ini sejalan dengan teori Jefkins (1992) bahwa citra adalah elemen penting dalam komunikasi bisnis.
Strategi Komunikasi
Fariq menekankan pentingnya kebersihan tempat, kenyamanan pelanggan, dan komunikasi interpersonal sebagai upaya membangun kepercayaan. Ini selaras dengan model komunikasi dua arah simetris (two-way symmetrical model) dari Grunig dan Hunt (1984), yang menekankan dialog timbal balik dan kepercayaan bersama antara pelaku usaha dan konsumen.
Pemanfaatan Media Sosial
Meskipun tidak menggunakan jasa influencer profesional, Fariq memanfaatkan jaringan sosial melalui teman yang memiliki banyak pengikut di media sosial. Menurut Kaplan dan Haenlein (2010), media sosial emungkinkan interaksi dinamis dan viralitas yang menguntungkan bagi pelaku usaha kecil.
Respons terhadap Kritik
Fariq menunjukkan sikap positif terhadap kritik. Ia menjadikan kritik sebagai masukan untuk perbaikan. Pendekatan ini merupakan bagian dari praktik issues management, yaitu kesiapan organisasi dalam mengelola umpan balik dari publik (Cutlip, Center & Broom, 2000).
Kesimpulan
Strategi komunikasi dan praktik PR yang dilakukan oleh UMKM Ayam Bakar Dadakan menunjukkan bahwa keberhasilan usaha tidak hanya ditentukan oleh produk, tetapi juga oleh bagaimana pelaku usaha menjalin hubungan yang positif dengan pelanggan.
Komunikasi yang terbuka, pemanfaatan media sosial, dan respons terhadap kritik menjadi faktor penting dalam membangun dan menjaga citra usaha. Diperlukan pelatihan dan pendampingan komunikasi strategis bagi UMKM di Indonesia agar mereka mampu bersaing secara sehat dan berkelanjutan di era digital.
Penulis:
- Reza Faisal AnsoriI
- Radit Zikra Akbar
- Muhamad Elani Apriansyah
- Syamil Dzulqa Rabbani