BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Memasuki tahap kedua Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Provinsi Jawa Barat, sejumlah sekolah di Kabupaten Purwakarta mulai dipadati para orang tua calon siswa.
Meski proses pendaftaran dapat dilakukan secara daring, banyak orang tua memilih datang langsung ke sekolah untuk memastikan kelancaran proses, Kamis (26/6/2025).
Pantauan di SMAN 3 Purwakarta menunjukkan antrean orang tua yang mendampingi anak-anak mereka mendaftar, sebagian besar merupakan peserta yang tidak lolos di tahap pertama melalui jalur zonasi.
Pada tahap kedua ini, pendaftaran dibuka melalui jalur prestasi akademik dan nonakademik, dengan kewajiban mengikuti tes uji kompetensi prestasi.
Tahap pendaftaran dan verifikasi dokumen telah dibuka sejak 24 Juni dan akan berlangsung hingga 1 Juli 2025. Tes kompetensi prestasi bagi calon siswa dijadwalkan digelar pada 2 hingga 7 Juli 2025.
“Saya daftar ke SMA ini pakai jalur prestasi rapor dengan nilai rata-rata 93. Harus tes lagi bagi saya tidak ada beban juga, ya harus dijalani,” ujar Maulana Yusuf, salah satu calon siswa yang mencoba peruntungan di tahap kedua.
Namun tidak semua orang tua merasa tenang menghadapi proses ini. Kekhawatiran akan kembali tidak lolos seleksi menjadi beban tersendiri bagi sebagian besar keluarga. Apalagi, sistem seleksi tahap kedua tidak hanya mengandalkan nilai, tapi juga uji kompetensi yang melibatkan tes akademik dan nonakademik.
“Ya mau tidak mau harus dijalani dengan tes lagi. Yang penting kita ikuti prosedurnya dengan baik,” ucap Lina Silvia, orang tua calon siswa, melansir Berita Satu.
Hal senada diungkapkan Amiatun, orang tua siswa lainnya yang merasa cemas anaknya kembali gagal diterima di sekolah impian.
“Saya khawatir juga karena anak harus dites lagi. Seandainya tidak lolos, harus siapkan alternatif sekolah lain,” katanya.
Baca Juga:
SPMB SD di Bandung Diatur Ketat, Sekolah Pastikan Tidak Ada Biaya Tambahan
Jaga Transparansi SPMB, Pemkot Bandung Teken Fakta Integritas
Menanggapi keresahan para orang tua, Kepala SMAN 3 Purwakarta Asep Mulyana meminta masyarakat agar tetap tenang dan percaya pada proses.
Ia menjelaskan bahwa tes kompetensi disusun berdasarkan materi dasar yang telah dipelajari calon siswa selama masa sekolah sebelumnya, sehingga tidak perlu ditanggapi secara berlebihan.
“Materi yang diujikan tidak sulit, hanya materi dasar. Jadi tidak usah panik atau terlalu cemas,” ujar Asep.
Lebih lanjut, Asep menambahkan bahwa pihak sekolah tetap memberikan layanan bantuan teknis bagi calon siswa dan orang tua yang mengalami kesulitan saat pendaftaran daring.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sebelumnya telah menyosialisasikan bahwa jalur prestasi pada tahap kedua SPMB ini merupakan kesempatan terakhir bagi siswa yang belum berhasil pada tahap zonasi. Adapun kuota jalur ini dibatasi dan akan diisi berdasarkan skor tertinggi hasil gabungan nilai rapor dan hasil tes.
(Dist)