BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Calon wakil wali kota Bandung nomor urut 2, Ridwan Dhani Wirianata memiliki solusi terkait permasalahan sampah yang saat ini masih menjadi masalah serius di Kota Bandung.
Menurutnya, masalah sampah harus dilakukan penanganan di tingkat hulu. Dirinya pun mengusulkan konsep magotisasi yang saat ini masih belum maksimal dijalankan pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, sehingga Pemkot mesti mengajak atau melibatkan masyarakat supaya peduli terhadap lingkungan.
“Tentu, kami akan lanjutkan program insinerator dalam atasi masalah sampah dengan memastikan tidak membahayakan udara dan memperhitungkan polusi lewat teknologi pembakaran yang terbaik. Kemudian, mesti optimalkan lagi pasukan-pasukan orange, dan menghadirkan penampungan sampah sementara di 151 kelurahan,” kata Dhani Wirianata, Jumat (11/10/2024).
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudy Prayudi, mengatakan, saat ini, kondisi TPA Sarimukti yang rencananya zona perluasan dilakukan Juni 2024, mengalami kendala dan justru diperkirakan baru akan bisa dilakukan 2025, sehingga kondisi itu tentu akan berakibat perlunya pengurangan volume sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti yang kondisinya sudah kritis.
“Kami terus intensifkan upaya mengatasi krisis sampah yang semakin mendesak seiring kondisi kritis TPA Sarimukti yang diprediksi hanya mampu beroperasi sampai Maret 2025,” ucapnya
“Para kepala daerah di wilayah Bandung Raya pun sempat sepakat mengurangi jumlah ritase pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti. Targetnya, ritase yang semula 172 rit per hari harus dikurangi menjadi 140 rit per hari mulai 1 Desember 2024,” pungkasnya.
Berikut langkah konkret rencana aksi pengurangan sampah:
1. Optimalisasi maggotisasi di 151 kelurahan dengan kapasitas pengolahan 350 kilogram sampah per hari di setiap rumah maggot.
2. Optimalisasi TPS3R di lima lokasi: Kebon Jeruk, Maleer, Cibatu, Subang, dan Pasar Gedebage, dengan kapasitas 1 ton sampah per hari.
3. Pemanfaatan mesin gibrig di tujuh TPS: Panjunan, Babakan Sari, Kobana, Ciwastra, Indramayu, Dago Bengkok, dan Ence Azis.
4. Pengoperasian TPST baru di dua lokasi, Tegalega dan Nyengseret.
5. Penggunaan teknologi pengolahan sampah di TPST Batununggal.
6. Optimalisasi pengelolaan sampah berdasarkan klaster: pendidikan, kesehatan, pusat perbelanjaan, hotel, restoran, perkantoran, pasar, dan tempat ibadah.
7. Kerja sama dengan Sesko TNI AD dalam pengelolaan sampah.
8. Penggunaan mesin motah di beberapa lokasi untuk mempercepat proses pengelolaan sampah.
BACA JUGA: Cawawalkot Dhani Wirianata: Siap Berantas Parkir Liar di Kota Bandung.
Beberapa TPST yang akan dikembangkan antara lain:
1. TPST Tegalega
2. TPST Nyengseret
3. TPST Cicukang
4. TPST Babakan Siliwangi
5. TPST Batununggal Indah
6. TPST Ence Azis
7. TPST Indramayu
8. TPST Gedebage
(Rizky Iman/Usk)