BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pemerintah Kabupaten Majalengka melakukan persiapan jelang pemberlakuan program makan bergizi gratis (MBG) pada pekan depan. Salah satu simulasi yang dilakukan adalah menggunakan pola prasmanan.
Pembagian makan bergizi gratis prasmanan dilakukan di SMPN 7 Majalengka beberapa waktu lalu menyita banyak perhatian. Sejumlah akun media sosial mengunggah ulang karena dinilai unik. Karena, biasanya pembagian MBG di beberapa daerah dibagikan dalam kotak makanan.
Penjabat (Pj) Bupati Majalengka, Dedi Supandi mengatakan pola prasmanan diujicoba bukan semata ingin mencari sensasi. Tujuan utamanya adalah mengantisipasi tidak ada makanan sisa atau siswa mengambil porsi sesuai kebutuhan.
“Sebelum simulasi makan gratis kemarin itu saya bertanya kepada beberapa anak dan tentunya orang tua siswa. Makanan seperti apa yang digemari. Tapi pada kenyataan banyak juga anak-anak yang tidak suka pada makanan tertentu,” katanya.
Hasilnya, setiap anak membawa makanan dengan porsi yang disesuaikan dengan kebutuhan. Artinya, upaya mengantisipasi makanan yang terbuang sia-sia bisa berjalan baik.
Meski begitu, Dedi menyebut pola prasmanan akan tetap dievaluasi sebelum program MBG resmi bergulir pada pekan depan di Majalengka. Salah satu yang disoroti adalah efektivitas waktu antre sebelum jam istirahat selesai.
“Pola parasmanan meskipun relatif tidak ada makanan yang terbuang sia-sia, tapi dengan antre itu bisa memakan waktu yang cukup lama. Sementara ada jam belajar yang harus mereka ikuti,” imbuhnya.
BACA JUGA: Viral, Makan Bergizi Gratis di Majalengka Disajikan Prasmanan
Dedi mengatakan, penyajian MBG tetap mengacu pada syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan BGN meski menggunakan anggaran dari APBD Kabupaten Majalengka. Program MBG di Majalengka dijadwalkan berlangsung pada Senin (20/1/2025) mendatang.
Pemkab Majalengka telah mengalokasikan Rp 5 miliar untuk program tersebut. Diharapkan pembagian makanan bisa tepat sasaran kepada pelajar, hingga ibu hamil dan menyusui.
(Kaje/Usk)