Gaji Staff dan Dosen Universitas Bandung Terlambat, Ini Alasan Ketua YBA

YBA
Ketua Umum Yayasan Bina Administrasi (YBA), Uce Karna Suganda (Foto: Rizky Iman/TM).

Bagikan

BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID – Ketua Umum Yayasan Bina Administrasi (YBA), Uce Karna Suganda, mengungkapkan alasan penyebab keterlambatan pembayaran gaji untuk staf dan dosen di Bandung University atau Universitas Bandung pada beberapa program studi.

Ia mengatakan, keterlambatan pembayaran tersebut dikarenakan kurangnya dana operasional yang cukup signifikan. Kekurangannya pun mencapai Rp400 juta setiap bulannya.

“Masalahnya adalah, meskipun mahasiswa masih membayar SPP, dana yang masuk tidak cukup untuk menutupi pengeluaran operasional. Saat ini, kami masih mengandalkan dana dari SPP yang terkumpul setiap semester,” kata Uce Karna Suganda, Selasa (7/1/2025).

Uce juga menjelaskan meskipun ada pemasukan, namun hal tersebut masih jauh dari cukup untuk memenuhi kewajiban yayasan.

Hematnya, situasi tersebut semakin parah pada saat Lebaran 2023 lalu yang dimana yayasan harus melakukan pengumpulan dana secara darurat, bahkan mengumpulkan sekitar 630 juta rupiah untuk membayar sebagian dari gaji yang tertunda.

“Kami harus mencari dana dari berbagai sumber, termasuk menjual aset, seperti mobil dan mungkin gedung kampus. Jika perlu, kami akan menjual gedung kampus untuk menutupi semua kebutuhan,” ucapnya.

Tak hanya itu, Uce pun mengungkapkan adanya kemungkinan kerjasama dengan yayasan lain, seperti Yayasan Go International, untuk menyelamatkan kondisi keuangan yayasan.

BACA JUGA: Masalah Keuangan Universitas Bandung: Dosen, Staf, dan Mahasiswa Terimbas

Uce mengatakan, kerjasama tersebut diharapkan bisa membawa perubahan positif, termasuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menyediakan kesempatan bagi para mahasiswa untuk mendapatkan dua ijazah dan empat sertifikat, dengan kuliah di dua negara, yakni Indonesia dan Malaysia.

Selain itu, Uce juga menegaskan meskipun keadaan sangat sulit, dirinya tetap berkomitmen untuk mempertahankan kampus tersebut.

“Jika saya keluar, kampus ini bisa bubar. Saya tidak tega melihat itu, meskipun banyak orang yang menghujat saya,” ujarnya.

Terkait dengan utang kepada BNI, Uce menjelaskan jumlah utang yang harus diselesaikan saat ini mencapai sekitar Rp10 miliar.

“Kami tengah berusaha mencari solusi terbaik untuk membayar utang ini, dan berharap ada pihak yang bisa mengambil alih pengelolaan yayasan ini,” katanya.

Dengan kondisi keuangan yang cukup mengkhawatirkan, pihaknya berharap dapat menemukan investor atau pihak lain yang berminat untuk mengakuisisi atau mengelola yayasan tersebut, dengan dana sekitar 18 miliar rupiah.

 

(Rizky Iman/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
elpiji 3 kg murah -rizky iman
Puskepi Bagikan Trik Jual Murah Gas Elpiji 3 Kg Eceran
IMG-Netral-News-User-7425-G2VHBPWQYT
Chelsea Melepas Joao Felix ke AC Milan, Enzo Maresca: Ini Soal Keseimbangan
gas lpg 3kg langka
Idrus Marham: Isu LPG 3 Kg Dijadikan Bahan Adu Domba Golkar-Gerindra
Speedboat terbakar
Jenazah Jurnalis yang Hilang Usai Ledakan Speedboat di Ternate Ditemukan
Ketindihan fakta medis - freepik
Mengungkap Fenomena Ketindihan: Fakta Medis ataukah Mistis?
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

3

AKBP Bintoro Dipecat dari Polri, Buntut Kasus Pemerasan

4

KDM Larang Sekolah di Jabar Pungut Biaya untuk Study Tour dan Renang

5

Satu WNI Tewas dalam Insiden Kecelakaan Helikopter di Malaysia
Headline
francesco-bagnaia-ducati-team-1-4197437430
Bagnaia Antisipasi Kebangkitan Yamaha di MotoGP 2025
AKBP Bintoro Dipecat dari Polri
AKBP Bintoro Dipecat dari Polri, Buntut Kasus Pemerasan
Pj Wali Kota Bandung Minta MBG Segera di Evaluasi.
Pj Wali Kota Bandung Minta MBG Segera di Evaluasi
Arsa-Marva Mewakili Indonesia di Short Track Speed Skating
Arsa-Marva Mewakili Indonesia di Short Track Speed Skating

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.