BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Slackline, olahraga ekstream yang menitikberatkan teknik keseimbangan dengan berjalan di atas seutas tali. Biasanya slackline menggunakan tali berbentuk webbing atau pita yang dikencangkan antara dua titik jangkar pada berbagai macam ketinggian.
Bagi sebagaian orang, olahraga slackline mungkin masih terdengar asing. Sebab, olahraga ini cukup ekstrem dan membutuhkan tingkat fokus dan ketenangan yang sangat tinggi.
Variasi ketinggian pada slackline ditentukan dari kemampuan seseorang dalam menjaga keseimbangan. Tidak hanya dilakukan di atas permukaan tanah saja, banyak pegiat slackline yang berani melakukan aksinya di tempat-tempat ekstrem seperti di atas pohon, danau, sungai, atau bahkan di tebing curam untuk merasakan sensasi yang berbeda.
Jenis-Jenis Slackline
Saat ini, slackline telah berkembang menjadi beberapa kategori, antara lain:
1. Garis Trik
Kategori ini menitikberatkan pada trik gerakan dan koreografi di atas tali sesuai kreativitas dan kemampuan seseorang. Biasanya, slackline trik dilakukan pada ketinggian 60-100 cm di atas tanah, dengan matras sebagai pengaman di bawahnya.
Peserta akan menunjukkan berbagai gerakan akrobatik yang menguji ketangkasan dan keseimbangan.
2. Garis Air
Ini adalah varian slackline yang dilakukan di atas badan air, seperti kolam renang, sungai, atau danau. Kategori ini memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, karena konsentrasi bisa terpecah oleh gelombang udara dan angin, sehingga memerlukan fokus yang lebih intens.
3. Garis Tinggi (Highline)
Highline adalah kategori paling ekstrem dalam slackline, di mana tali dipasang di antara dua jangkar pada ketinggian minimal 12 meter di atas tanah.
Aktivitas ini sering dilakukan di tebing atau gedung-gedung tinggi. Untuk keamanan, wajib menggunakan peralatan keselamatan khusus, seperti harness dan tali pengaman.
Tips Mencoba Slackline untuk Pemula
Slackline merupakan olahraga yang cocok untuk para pencinta adrenalin yang ingin menguji keberanian dan keseimbangan mereka.
Jika kamu tertarik mencoba slackline, berikut beberapa tips yang bisa kamu ikuti:
1. Pemanasan Terlebih Dahulu
Sebelum memulai slackline, penting untuk melakukan pemanasan. Ini akan membantu menghindari kram atau rasa kaku pada tubuh saat kamu mulai berjalan di atas tali.
2. Mulai dengan Tali Rendah
Untuk pemula, sebaiknya mulai latihan di tali dengan ketinggian yang rendah, sehingga jarak antara tali dan tanah tidak terlalu jauh. Ini akan mengurangi risiko cedera dan membantu kamu beradaptasi lebih baik.
3. Latihan Berdiri di Atas Tali
Latihan dasar ini bertujuan agar kamu bisa menyeimbangkan tubuh saat berdiri di atas tali. Cobalah berdiri diam di atas tali selama 5-10 menit.
Latihan ini akan membantu tubuhmu terbiasa dengan perasaan berada di atas tali dan meningkatkan keseimbangan.
4. Tetap Tenang dan Santai
Ketenangan adalah kunci sukses dalam slackline. Saat melakukannya, usahakan untuk tetap tenang dan santai. Sikap rileks akan memudahkan kamu untuk memusatkan konsentrasi, sehingga menjaga keseimbangan di atas tali akan lebih mudah.
BACA JUGA: Debut dan Kembalinya 5 Cabang Olahraga Baru di Olimpiade Los Angeles 2028
Sebagai olahraga yang cukup ekstream, slackline butuh konsentrasi, keberanian serta keterampilan yang cukup mumpuni. Sebelum mencoba atau berlatih slackline, pastikan memilih pelatih yang sudah ahli.
(Virdiya/Budis)