JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Simak profil mantan Menteri BUMN, Rini Soemarno, yang diperiksa KPK terkait dugaan kasus korupsi dalam transaksi jual beli gas antara PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk dengan PT Inti Alasindo Energy (IAE) pada tahun 2017-2021.
Rini Soemarno mematuhi panggilan KPK dan menjalani pemeriksaan selama sekitar 5 jam di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.
Rini mengaku, dirinya dipanggil sebagai saksi pada kasus pemufakatan rasuah tersebut. Ia mendapat beberapa pertanyaan terkait PT PGN, tetapi menegaskan bahwa dirinya tidak mengetahui detail transaksi tersebut.
“Saya diminta untuk konfirmasi sebagai saksi mengenai dirutnya ini, program apa namanya, bukan lebih waktu PGN diakuisisi oleh Pertamina. Program itu adalah program pemerintah, program pemerintah untuk PGN diakuisisi,” kata Rini, Senin (10/2/2025), dilansir Antara.
BACA JUGA: Praktik Penyalahgunaan Gas LPG Makin Marak, Ini Sanksi yang Berlaku!
Profil Rini Soemarno
Rini Mariani Soemarno lahir pada 9 Juni 1958 di Maryland, Amerika Serikat. Ia adalah putri dari Soemarno, mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) dan Menteri Keuangan dalam Kabinet Kerja III periode 1960-1962.
Rini Soemarno merupakan sosok wanita yang memiliki perjalanan panjang dalam dunia bisnis dan pemerintahan.
Rini pernah menjabat sebagai Menteri BUMN pada periode 2014-2019 di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Rini juga menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan di era Presiden Megawati Soekarnoputri.
Rini menempuh pendidikan tinggi di Wellesley College, Massachusetts, Amerika Serikat, dan lulus dengan gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1981.
Sejak usia muda, Rini telah berdedikasi di bidang bisnis, yang kemudian membentuk karier profesionalnya di berbagai perusahaan besar.
Usai menuntaskan pendidikannya, Rini sempat magang di Departemen Keuangan Amerika Serikat sebelum kembali ke Indonesia. Kariernya dimulai di sektor perbankan dan terus berkembang hingga ke level pemerintahan.
Rini Soemarno pertama kali masuk ke pemerintahan pada tahun 2001 ketika Presiden Megawati Soekarnoputri menunjuknya sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan dalam Kabinet Gotong Royong.
Usai menjalani tugasnya sebagai menteri, ia sempat vakum dari pemerintahan dan kembali berkiprah di sektor bisnis. Namun, namanya kembali mencuat pada 2014 ketika Presiden Joko Widodo menunjuknya sebagai Ketua Tim Transisi pemerintahan baru, yang bertugas merancang program prioritas kabinet Jokowi.
Kepercayaan yang diberikan Jokowi berlanjut ketika ia diangkat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam Kabinet Kerja 2014-2019.
Selama menjabat, Rini dikenal sebagai sosok yang mendorong efisiensi di BUMN serta menginisiasi berbagai proyek strategis, termasuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Namun, kepemimpinannya juga menuai kontroversi, terutama terkait kedekatannya dengan investor asing, termasuk dari China. Rini kerap dikritik berbagai pihak, termasuk dari partai politik pendukung pemerintah.
(Aak)