BANDUNG,TM.ID: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berupaya mengakselerasi operasional TPS Darurat di Gedebage sebagai tempat pembuangan sampah sementara. Lokasi tersebut merupakan lahan yang sebelumnya sempat direncanakan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
“Kita siapkan lahan 2 hektar di Gedebage untuk TPS Darurat Sementara. Ini hanya untuk penimbunan sementara, setelah ritasi normal kita kirimkan kembali ke Sarimukti,” kata Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna di Bandung.
Rencananya, TPS Darurat tersebut dapat menampung 30.000 meter kubik atau 10.000 ton sampah. Skema di tempat yang akan dijakdikan TPS sementara, tidak dikubur seperti di Tegalega, namun di buang seperti biasa.
Nantinya, sampah yang dibuang ke Gedebage akan diberikan cairan ecoenzyme untuk mempercepat kompos dan mengurangi bau tidak sedap.
Sebelumnya, Pemkot Bandung pun telah membuat TPS Sementara di Tegalega dan Cibiru.
Selain itu, Pemkot Bandung juga tengah melakukan proses pembelian alat pemilah sampah Gibrik Mini serta pengadaan dua loader untuk mempercepat proses pengolahan sampah.
BACA JUGA: Pemkot Bandung Sabet Penghargaan Kelurahan Sadar Hukum 2023
Ema menyebut, Gibrik Mini tersebut dapat memilah sampah sebanyak 2 ton dalam satu jam operasional. Nantinya, Gibrik Mini akan ditempatkan di TPS yang berat seperti di Tegallega, Ciwastra, Gedebage, Babakan Siliwangi.
“Kami sekarang sedang berproses memberi 2 loader dari Biaya Tak Terduga untuk mendorong seperti yang di Ciwastra,” ungkapnya.
“Kita juga sedang proses membeli gibrik mini untuk memilah sampah, sudah ada e katalog. Dalam satu jam dapat memilah 2 ton. Dan itu sudah tercacah dan memudahkan kita, kita akan pasang di TPS yang berat,” imbuhnya
Selain itu, Pemkot juga sedang bergerak mengubah paradigma masyarakat untuk memilah dan mengelola sampahnya sendiri.
“Sekarang ada 235 KBS, masing masing individu sudah sadar untuk memilah sampah organik, anorganik dan residu,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Dudi Prayudi menyebut TPS Darurat Gedebage saat ini sedang dalam tahap persiapan pembuatan akses jalannya.
“Kita sedang persiapkan DSDABM sudah menyiapkan akses jalannya. Kita perkirakan bisa menampung 10.000 ton,” katanya.
“Prioritas di jalan jalan, ketika ada sampah dijalan kota angkut ke tempat sementara di Gedebage kita tidak punya lahan lagi, kita yang di Ciwastra juga kan sudah penuh,” imbuhnya.
Dudi menyebut saat ini kuota pembuatan sampah kota Bandung ke Zona Super Darurat TPA Sarumukti hanya tinggal 400 rit dari kuota 1.140 rit sampai 11 September 2023.
Ia berharap, Kota Bandung masih mendapatkan kuota pembuangan sampah pasca 11 September.
“Dari 1140 rit di zona super darurat kita 400 rit lagi dan hanya bisa menampung sampai 11 September 2023. Kita berharap masih bisa mengirimkan ke sana setelah 11 September,” katanya.
Saat ini, kondisi TPA Sarimukti masih dalam kondisi terbakar di beberapa zona. Hanya zona 1 yang sudah tertangani dan padam.
“Berkaitan dengan asap masih ada di zona 2,3,4 tapi di zona satu sudah padam,” kata Dudi.***