BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Saat menjalani ibadah puasa Ramadan, tubuh mengalami berbagai penyesuaian, termasuk dalam pola buang air kecil. Banyak orang melaporkan bahwa mereka lebih sering kencing setelah sahur, dan hal ini menimbulkan berbagai pertanyaan.
Perubahan ini bisa terjadi karena berbagai faktor, mulai dari pola makan, konsumsi cairan, hingga reaksi tubuh terhadap suhu dingin di pagi hari. Selain itu, kondisi medis tertentu juga dapat berkontribusi pada peningkatan frekuensi buang air kecil.
Untuk memahami lebih lanjut, mari kita bahas berbagai penyebab sering kencing setelah sahur dalam artikel ini.
1. Perubahan Pola Makan
Melansir British Journal of Nutrition menunjukkan bahwa bulan Ramadan menyebabkan perubahan dalam keluaran urine. Keluaran urine cenderung menurun pada sore hari dan meningkat pada dini hari hingga sebelum jam 12 siang. Perubahan ini terjadi karena:
- Pola makan yang berubah, dengan konsumsi makanan dan minuman lebih banyak pada malam hingga dini hari.
- Tubuh mengompensasi kekurangan cairan yang terjadi pada siang hari.
- Asupan air yang meningkat saat sahur meningkatkan produksi urine setelahnya.
2. Kondisi Medis yang Mempengaruhi Frekuensi Buang Air Kecil
Beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan sering buang air kecil setelah sahur antara lain:
- Infeksi saluran kemih (ISK)
- Pembesaran prostat pada pria paruh baya dan lanjut usia
- Vaginitis (pembengkakan atau keluarnya cairan dari vulva dan vagina)
- Diabetes yang tidak terkontrol
- Sindrom kandung kemih terlalu aktif
- Konsumsi obat diuretik
- Gangguan saraf atau penyakit otak
Jika kamu mengalami sering buang air kecil dan nyeri, perubahan warna urine, atau bau menyengat, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
3. Kandung Kemih Terlalu Aktif (Overactive Bladder)
Kandung kemih yang terlalu aktif atau overactive bladder (OAB) menyebabkan keinginan buang air kecil yang sering dan mendadak. Kondisi ini dapat disertai inkontinensia urin, yaitu keluarnya urine tanpa kita sengaja.
Gejala overactive bladder:
- Dorongan untuk buang air kecil yang mendadak dan sulit terkendali.
- Frekuensi buang air kecil lebih dari 8 kali dalam 24 jam.
- Sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil (nokturia).
Faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terkena OAB antara lain usia lanjut, diabetes, dan gangguan saraf.
4. Konsumsi Makanan atau Minuman Berkafein Saat Sahur
Jika kamu mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein saat sahur, ini dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil. Beberapa sumber kafein yang sering kita konsumsi saat sahur adalah:
- Kopi
- Teh
- Cokelat
- Minuman berenergi
Kafein dapat merangsang produksi urine lebih banyak. Bagi yang sensitif terhadap kafein, efek ini bisa lebih terasa.
BACA JUGA:
5. Udara Dingin dan Efeknya Terhadap Produksi Urine
Dini hari, suhu udara cenderung lebih dingin. Udara dingin dapat memicu ginjal untuk meningkatkan produksi urine. Hal ini terjadi karena:
- Penyempitan pembuluh darah, yang menyebabkan ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring darah.
- Respon alami tubuh untuk menjaga suhu inti, sehingga mengeluarkan cairan berlebih dari tubuh.
Orang yang lebih sensitif terhadap udara dingin cenderung lebih sering buang air kecil saat sahur.
(Kaje/Aak)