BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Warga Semarang, khususnya di kelurahan Papandayan, kecamatan Gajah Mungkur, merayakan tradisi unik setiap peringatan kemerdekaan 17 Agustus dengan acara Obor Estafet.
Tradisi ini telah berlangsung selama sekitar 30 tahun dan menjadi bagian penting dalam mengenang perjuangan bangsa Indonesia, terutama di daerah tersebut.
Obor, sebagai simbol semangat para pahlawan, biasanya untuk sumber cahaya dalam acara ini. Melalui lomba Obor Estafet, masyarakat dapat mewarisi semangat perjuangan para pahlawan untuk mempertahankan kemerdekaan.
Lomba estafet obor pertama kali berlangsung pada tahun 2018, meskipun tradisinya telah berlangsung sejak sekitar 30 tahun yang lalu. Peserta lomba ini terdiri dari atletik di Semarang, dengan total 182 peserta dari 8 kelurahan di Kecamatan Gajah Mungkur.
Peserta wajib membuktikan identitas mereka sebelum berpartisipasi dalam lomba.
Perlombaan ini memiliki aturan ketat di mana obor harus tetap menyala dari start hingga finish, dengan rute sepanjang kurang lebih 5 km.
Lomba ini juga memberikan hadiah uang dan piala bagi para pemenang.
Acara Obor Estafet bukan hanya sekadar lomba, tetapi memiliki makna yang mendalam yaitu mewarisi semangat dan menghargai nyawa para pahlawan.
BACA JUGA : Tradisi Lomba Dayung untuk Peringati Kemerdekaan 17 Agustus
Tongkat estafet tersebut diserahkan kepada generasi muda sebagai simbol untuk menjaga semangat tersebut terus menyala dalam diri mereka.
Itu informasi mengenai tradisi lomba estafet obor di Semarang untuk menyambut kemerdekaan 17 Agustus.
(Hafidah Rismayanti/Budis)