BANDUNG,TM.ID: Gurah mesin merupakan salah satu solusi untuk mengembalikan performa mobil. Pengertian sederhananya, dengan prosedur ini maka tumpukan deposit atau kerak karbon di ruang bakar mobil akibat pemakaian dapat berkurang.
Anda dapat mempraktekan gurah mesin di rumah dengan alat yang tidak terlalu banyak atau memanfaatkan jasa bengkel. Meski manfaat untuk mesin, tetapi perlu diketahui juga ada resiko yang menjadi kekurangannya.
Manfaat dan Resiko Gurah Mesin Mobil
Melansir Lifepal, ketika mesin mobil mulai menunjukkan gejala performa rendah, seperti knocking atau mesin ngelitik, seringkali disebabkan oleh akumulasi kotoran karbon dan endapan di dalam ruang bakar mesin.
BACA JUGA: Cara Mengetahui Kerusakan Mesin Mobil dari Warna Asap Knalpot
Hal ini dapat mempengaruhi efisiensi mesin dan kinerjanya secara keseluruhan. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan melakukan proses pembersihan yang dikenal sebagai gurah mesin.
Gurah mesin adalah solusi yang lebih mudah dan ekonomis daripada proses turun mesin mobil yang mahal. Namun, seperti halnya dengan banyak prosedur perawatan, gurah mesin juga memiliki resiko tertentu yang harus dipertimbangkan, sebagaimana berikut:
1. Pemilihan Cairan Gurah yang Tepat
Memilih cairan gurah mesin yang sesuai sangat penting. Pastikan untuk tidak menggunakan cairan yang sudah tidak layak pakai, karena cairan gurah berpotensi terkontaminasi dan mengandung amonia yang berbahaya bagi kendaraan.
Amonia adalah gas aktif yang dapat memicu pembakaran dan menimbulkan bau yang sangat tajam. Ketika bahan ini berkontak dengan mesin yang melakukan pembakaran, dapat menyebabkan kebakaran dan merusak mesin mobil.
2. Korosi dan Kerusakan Mesin
Efek gurah mesin yang dilakukan terlalu sering dapat merusak mesin dan menyebabkan korosi, terutama jika proses pembersihan tidak dilakukan dengan sempurna.
Dalam kasus yang lebih parah, korosi dapat menyebabkan mesin terkontaminasi zat lain. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa proses pembersihan dan pengurasan dilakukan dengan baik.
3. Gangguan pada Laju Mesin
Resiko lain dari gurah mesin adalah potensi mengganggu laju alami mesin. Pada beberapa jenis mobil, gurah disarankan dilakukan setelah menempuh jarak tertentu, misalnya 2.000 hingga 4.000 kilometer. Meskipun dapat dilakukan sendiri oleh pemilik mobil, gurah mesin memerlukan keahlian khusus dan perlu dilakukan dengan hati-hati.
4. Pemilihan Cairan Kimia yang Tepat
Pastikan pemilihan cairan kimia yang tepat yang tidak berpotensi merusak mesin. Penggunaan cairan yang tidak tepat atau berkualitas buruk dapat merusak mesin dan menyebabkan masalah yang lebih serius.
5. Bahaya bagi Kulit
Jika Anda melakukan gurah mesin sendiri di rumah dan salah memilih cairan, Anda juga berisiko terkena efek panas dari cairan tersebut. Ini dapat membuat kulit Anda menjadi gatal dan tidak nyaman.
gurah mesin bisa menjadi solusi yang efektif untuk membersihkan kerak karbon dalam mesin mobil. Namun, sangat penting untuk melakukannya dengan hati-hati, memilih cairan yang tepat, dan tidak terlalu sering melakukan prosedur ini agar menghindari resiko yang mungkin timbul.
Jika Anda tidak yakin atau tidak memiliki pengalaman dalam melakukan gurah mesin, sebaiknya berkonsultasi dengan bengkel resmi atau mekanik yang terampil untuk memastikan bahwa prosedur ini dilakukan dengan benar dan aman untuk kendaraan Anda.
(Saepul/Usamah)