SATUSEHAT Rekam Medis Elektronik Terintegrasi Resmi Diluncurkan Kemenkes

SATUSEHAT Rekam Medis elektronik
SATUSEHAT Rekam Medis elektronik (kemenkes)

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan sekaligus Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes RI, Setiaji mengatakan, Setelah berhasil melewati fase pengujian pengiriman data pasien (uji interoperabilitas) secara elektronik di 18 fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI resmi meluncurkan rekam medis elektronik (RME) yang terintegrasi dari hulu di SATUSEHAT Platform hingga hilir di SATUSEHAT Mobile.

“Mulai hari ini, secara resmi, masyarakat dapat mengakses resume medis pribadi miliknya secara online di SATUSEHAT Mobile. Ini menjadi salah satu capain besar Kemenkes RI dalam menghadirkan inovasi dan efisiensi pelayanan kesehatan melalui digitalisasi,” kata Setiaji melansir sehatnegeriku, Jumat (11/11/2023)

BACA JUGA: Kemenkes RI Kirim 7 Ton Bantuan Obat ke Palestina

SATUSEHAT Mobile versi

Lebih lanjut Setiaji menjelaskan, Dengan mengakses fitur Resume Medis di SATUSEHAT Mobile versi terbaru, pasien dapat melihat riwayat kunjungan, diagnosa dokter, hingga obat yang diberikan di fasyankes yang telah menggunakan RME melalui sistem informasi manajemen masing-masing serta telah terintegrasi dengan SATUSEHAT Platform.

“Jika masyarakat sebelumnya telah terdaftar sebagai pasien dan melakukan pengobatan di Fasyankes itu, setidaknya sejak September 2022, seluruh data RME yang tercatat sebelumnya juga akan tersinkronisasi otomatis pada fitur tersebut,” ucap Setiaji.

Verifikasi profil

Ia memaparkan, untuk merasakan manfaat itu, masyarakat harus melakukan verifikasi profil (centang biru) terlebih dahulu di 36 Rumah Sakit Vertikal yang daftarnya bisa diakses di SATUSEHAT Mobile, atau mengunjungi booth pelayanan verifikasi profil (know your customer (KYC) SATUSEHAT Mobile, seperti yang tersedia pada Pameran HKN dan Ayo Sehat Fest kali ini.

Setiaji menerangkan, ada banyak manfaat dengan hadirnya inovasi ini. Salah satunya dengan menghilangkan kemungkinan pemeriksaan berulang atau keharusan membawa berkas rekam medis fisik saat pasien hendak berpindah fasyankes.

“Ini juga berguna untuk kasus kedaruratan medis pasien di Fasyankes. Tenaga medis hanya perlu mengakses RME pasien tersebut, maka semua riwayat penyakitnya akan muncul untuk menghindari potensi kesalahan dan mempercepat keputusan tindakan yang harus dilakukan,” ungkapnya.

 

(Usamah)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Honda scoopy baru
Honda Scoopy Baru Meluncur, Bawa Perubahan Banyak?
Jenis-jenis lari
Ragam Jenis Pertandingan Lari dalam Olahraga Atletik
Samsung Galaxy Tab A9+
Tablet Stylus Pen, Mudahkan Pekerjaan dan Rangsang Kreativitas
Borneo FC
Borneo FC Comeback, Puncaki Klasemen: Fajar Bocorkan Rahasianya!
lari 5 kilometer
Apakah Tren Lari 5K Aman untuk Kesehatan?
Berita Lainnya

1

Ditemukan Bakteri, BPOM Desak Penjualan Jajanan Impor Latiao Disetop!

2

Update, Korban Tewas Akibat Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki Jadi 10 Orang

3

Aksi Reuni 411 Menyasar Jokowi dan Fufufafa, Balas Dendam?

4

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

5

Sahrul Gunawan Bidik Potensi Ekonomi Kreatif di Kabupaten Bandung
Headline
Ibunda Ronald Tannur Meirizka Widjaja
Setelah Ibu Ronald Tannur Resmi Tersangka, Kini Giliran Ayahnya Diseret Penyidik Kejagung
ikn nusantara
Jokowi 'Finish', Pembangunan IKN akan Melambat?
Pembangunan BRT
Pemkot Bandung Dorong Percepatan Pembangunan BRT
IMG_9544
Jalan Layang Pasupati Ditutup Sementara Mulai Tanggal 4 November 2024