Saat Polres Metro Jakut Razia Narkoba Ditemukan Drone, Mata-mata?

Memutuskan Mata Rantai Mafia Narkoba di Indonesia
Ilustrasi-Narkoba (Pixabay)

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Polres Metro Jakarta Utara dalam razia narkoba pada tiga lokasi, berhasil menangkap 31 orang di Muara Bahari, Jakarta Utara, Sabtu (13/07/2024) pagi.

“Polres Metro Jakarta Utara (Jakut) melakukan penegakan hukum di lokasi Kampung Muara Bahari, Kecamatan Tanjung Priok, pada Sabtu pagi,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Polisi Gidion Arif Setyawan melansir Antara, Sabtu.

Dalam razia tersebut, Polres Metro Jakarta Utara mengerahkan sebanyak 200 personel terdiri dari Satuan Narkoba, Reserse Kriminal (Reskrim), Intel, Polsek Tanjung Priok, Samapta dan lainnya.

BACA JUGA: Polisi Ungkap Pabrik Narkoba Terbesar Indonesia di Malang, Modusnya EO

Ia mengatakan, kawasan itu disinyalir menjadi aktivitas narkoba. Razia itu digelar pukul 05.30 WIB hingga pukul 08.00 WIB.

“Di mulai pukul 05.30 WIB sampai tadi kurang lebih 08.00 WIB. Ada 31 orang yang diamankan terdiri dari 26 laki-laki dan 5 perempuan,” ujarnya.

Selain itu, polisi juga mengamankan barang bukti narkoba berupa abu-sabu dengan berat bruto 103 gram dan 26 paket kecil sabu. Kemudian, 12 timbangan digital, dua televisi, empat unit perekam (recorder) dan satu unit laptop.

“Ini alat yang digunakan untuk memantau kalau terjadi penegakan hukum di wilayah tersebut,” ungkapnya.

Barang bukti lainnya yang ikut dikantongi adalah satu unit mesin hitung uang, 14 alat hisap narkoba atau bong dan satu unit senapan angin. Lalu empat unit senjata airgun berikut gas CO2, 25 senjata tajam, satu pesawat nirawak (drone) dan satu kotak petasan.

Dalam serangkaian razia narkoba itu, polisi pun melakukan tes urine terhadap sejumlah orang yang sudah dibawa ke Polres Metro Jakarta Utara.

“Pemeriksaan urine ini bertujuan untuk melihat sejauh mana penggunaan narkoba terhadap yang bersangkutan,” paparnya.

Lebih lanjut, menurtnya, peredaran narkoba adalah siklus sehingga penuntasannya harus mematikan ekosistem agar tidak berakar.

 

(Saepul/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Menteri PKP Tolak Alih Fungsi Sawah untuk Perumahan
Menteri PKP Tolak Alih Fungsi Sawah untuk Perumahan
penyebab kolaps
Dialami Ricky Siahaan Sebelum Manggung, Apa Penyebab Kolaps?
Pengeroyokan oknum TNI
Oknum TNI dan PNS Diduga Kuat Terlibat Kasus Pengeroyokan Warga Serang
ijazah palsu jokowi (4)
Isu Ijazah Palsu Jokowi, Pakar: Mau Tidak Mau, Jalan Pembuktian Hanya Pengadilan
Ketua yayasan rudapaksa anak
Ketua Yayasan Panti di Batam Rudapaksa Anak di Bawah Umur Hingga Melahirkan
Berita Lainnya

1

Farhan Bakal Lanjutkan Program Buruan Sae dan Kang Pisman

2

Ridwan Kamil Resmi Lapor Polisi, Begini Curhatan Lisa Mariana

3

Kompetisi Askot PSSI Kota Bandung Bertajuk Piala Persib Resmi Dibuka

4

Jemaah Haji Harus Punya BPJS Kesehatan, Bagaimana Jika Tidak Aktif?

5

Link Live Streaming Everton vs Manchester City Selain Yalla Shoot
Headline
KKP Larang Pelaku Usaha Lakukan Privatisasi Pantai
KKP Larang Pelaku Usaha Lakukan Privatisasi Pantai
Dua Desa di Sumedang Diterjang Angin Puting Beliung
Dua Desa di Sumedang Diterjang Angin Puting Beliung
Barcelona
Dramatis, Barcelona Menang Tipis 1-0 Atas Celta Vigo di La Liga 2024/2025
banjir bandang sukabumi-1
Banjir Bandang Terjang Sukabumi, Satu Orang Tewas

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.