BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — AudyTzy telah menjadi bumbu tersendiri di dalam scene Mobile Legends Professional League (MPL) Indonesia.
Dengan kata-kata pedas yang dia sampaikan setiap kali Rebellion Esports memenangkan pertandingan, dia telah berhasil menambah keseruan di dalam MPL ID.
Namun, akhir-akhir ini, satu pertandingan telah menjadi fokus utama para penggemar Mobile Legends, yaitu pertandingan antara RRQ Hoshi melawan Rebellion Esports. Pertandingan yang biasanya tidak begitu panas ini berhasil mencuri perhatian.
Hal ini bukan hanya karena kedua tim sedang berjuang untuk keluar dari zona merah, tetapi juga karena AudyTzy terus menerus mengeluarkan pernyataan tajam terkait RRQ dengan nada yang cukup tegas.
Mulai dari pernyataannya bahwa RRQ Hoshi tidak akan lolos ke babak playoff pada pekan kelima, hingga menyebut bahwa hanya Skylar satu-satunya pemain yang bisa bermain di tim tersebut, semua ini telah membuat para penggemar sangat menantikan pertandingan ini.
Namun, AudyTzy tidak berhasil mengamankan dirinya dari segala risiko yang dia buat dengan pernyataannya tersebut.
Rebellion Esports kalah 2-0 dari RRQ Hoshi, dan dengan jelas fokus utama setelah hasil ini adalah balas dendam dari RRQ kepada AudyTzy.
Brusko dan Irrad, yang biasanya tidak terlalu berlebihan dalam merayakan kemenangan, bahkan terlihat sangat antusias setelah kemenangan ini.
Gestur tutup mulut sambil menghadap ke arah Rebellion Esports menjadi bukti nyata dari kepanasan perasaan setelah kemenangan ini.
Clay pun ikut angkat bicara mengenai taunting yang dilakukan oleh AudyTzy. Pada konferensi pers, Clay menyampaikan pendapatnya tentang hal ini.
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Audy telah berhasil memancing emosi timnya, dan bahkan membantu mereka tampil maksimal di pertandingan tersebut.
Namun, Clay juga menyatakan bahwa level taunting yang dilakukan oleh Audy beberapa kali terasa berlebihan. Menurutnya, taunting memang boleh dilakukan, tetapi harus ada batasannya.
“Pastinya lebih semangat dan agak sedikit tertantang. Karena sebelumnya kami tidak pernah di-provokasi, tetapi kali ini kami di-provokasi oleh orang lain. Taunting memang boleh, tetapi harus ada porsinya saja,” ujar Clay.
“Batasannya jangan sampai menyerang secara personal. Jika sudah sampai menyerang secara personal, maka hal itu akan menjadi aneh. Apalagi, kemarin-kemarin Vynnn ketika masih berada di tim BTR juga mendapatkan serangan serupa.”
“Saya melihatnya seperti dia adalah seseorang yang belum mencapai apa-apa tetapi berbicara seolah-olah dia sudah menjadi segalanya,” tutup mid laner veteran tersebut.
Dengan adanya pernyataan dari Clay, menjadi semakin jelas bahwa taunting yang dilakukan oleh AudyTzy tidak hanya menimbulkan reaksi dari timnya sendiri, tetapi juga dari tim lawan dan bahkan dari komunitas Mobile Legends secara keseluruhan.
(Mahendra/Aak)