JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Pengamat politik Rocky Gerung, menanggapi pernyataan Bareskrim Polri, yang menyatakan ijazah sarjana Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) milik mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah asli.
Justru, menurut mantan akaedimisi Universitas Indonesia (UI) itu, publik akan semakin sukar kepada Jokowi lantaran watak yang dianggap sering tidak konsisten.
“Yang diingat orang adalah Presiden Jokowi itu pembohong dan itu pun dinobatkan oleh media asing sebagai King of Inconsistency atau Raja Tipu, kira-kira begitu yang diolok-olokkan kepada beliau,” ucap Rocky Gerung dalam unggahan video akun X @AnKiiim_, dikutip Selasa (27/05/2025).
Dengan melihat rekam jejak Jokowi, menurutnya, sering kali tidak sesuai seperti produksi industri otomotif anak bangsa, Esemka.
BACA JUGA:
Rocky Gerung Kritik Video Monolog Gibran: Mewakili Cara Berpikirnya!
Perkara Isu Ijazah Palsu Jokowi: Bareskrim Beri Alasan soal Akses UGM
“Dan itu memang ada faktanya bahwa Pak Jokowi dari awal sudah berbohong soal Esemka, sudah berbohong soal ekonomi akan tumbuh 10 persen, sudah berbohong soal tidak akan ada lagi orang miskin dalam 10 tahun ke depan, sudah berbohong soal IKN, bilang sudah ada investor dan tidak perlu takut, sudah berbohong soal di kantong saya ada 11 ribu triliun begitu kata beliau, sudah berbohong soal jaminan macam-macam,” tambahnya.
Rocky juga menambahkan bahwa meskipun Bareskrim telah melakukan verifikasi, masyarakat tetap meragukan keaslian ijazah Jokowi karena watak dan rekam jejaknya.
Ia menekankan bahwa dalam konteks ini, verifikasi oleh Bareskrim tidak cukup untuk meyakinkan publik, karena kepercayaan masyarakat terhadap integritas seorang pemimpin sangat dipengaruhi oleh konsistensi dan transparansi dalam tindakannya.
Pernyataan Rocky Gerung ini menambah panjang polemik terkait keaslian ijazah Jokowi, yang sebelumnya juga pernah disoroti oleh berbagai pihak. Meskipun telah ada klarifikasi dari UGM dan verifikasi dari Bareskrim, isu ini masih menjadi bahan perbincangan publik dan mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kepemimpinan Jokowi.
(Saepul)