BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Debut Rio Ngumoha di Premier League bersama Liverpool melawan Newcastle termasuk salah satu yang paling mengesankan. Pada usia 16 tahun, ia tidak hanya tampil, tetapi juga mencatat sejarah.
Dimasukkan oleh Arne Slot di menit-menit akhir saat Liverpool mulai kehilangan keunggulan dua gol, pemain sayap asal Belanda ini justru memberikan pengaruh signifikan bagi permainan The Reds.
Hanya empat hari sebelum ulang tahunnya yang ke-17, Ngumoha melangkah ke St James’ Park sebagai sosok yang hampir tidak dikenal, namun meninggalkan stadion dengan reputasi yang kian meningkat.
Ketenaran Ngumoha mulai melambung sejak debutnya di tim utama pada Januari lalu, saat Liverpool menang atas Accrington Stanley di Piala FA. Penampilan impresifnya di pramusim melawan tim-tim seperti F. Marinos dan Athletic Bilbao makin menegaskan bahwa keputusan meninggalkan Chelsea hampir setahun lalu adalah langkah tepat untuk masa depannya.
Alasan Rio Ngumoha Tinggalkan Chelsea
Meskipun akademi Cobham Chelsea dikenal mampu melahirkan sejumlah talenta berbakat, jalan menuju tim utama tidak mudah. Banyak pemain muda harus meninggalkan klub demi mendapatkan kesempatan bermain reguler di level senior.
Menurut laporan The Athletic, Ngumoha melihat Liverpool sebagai klub yang menawarkan peluang lebih realistis untuk menembus tim utama.
“Pemain seperti Jarell Quansah, Conor Bradley, dan Trey Nyoni telah menunjukkan bahwa Arne Slot dan sebelumnya Jurgen Klopp bersedia memberi kesempatan bagi pemain muda.”
BBC juga melaporkan bahwa kepergian Ngumoha membuat Chelsea marah hingga melarang pencari bakat Liverpool menghadiri pertandingan tim yunior mereka. Keputusan meninggalkan Chelsea merupakan hasil pertimbangan matang dari Ngumoha agar dirinya berada pada jalur yang lebih menjanjikan.
BACA JUGA:
Tundukkan Newcastle 3-2, Liverpool Menang Dramatis di Liga Inggris 2025/2026
Awal Manis, Liverpool Taklukkan Bournemouth 4-2 di Premier League 2025/2026
Biaya Transfer Liverpool untuk Rio Ngumoha
Kekecewaan Chelsea bertambah karena mereka belum menerima kompensasi finansial yang sepadan atas kehilangan pemain muda berbakat ini.
Karena Ngumoha masih berstatus pemain di bawah umur, besaran kompensasi biasanya ditentukan melalui pengadilan sesuai standar yang berlaku, meski jumlah akhirnya sering jauh dari nilai pasar sebenarnya.
Sebagai perbandingan, Liverpool merekrut Harvey Elliott pada usia 16 tahun pada 2019, namun pengadilan baru menetapkan kompensasi sebesar £4,3 juta (sekitar Rp82 miliar) kepada Fulham pada 2021.
Hal ini memberi indikasi bahwa biaya yang dibayarkan Liverpool kepada Chelsea untuk Ngumoha kemungkinan berada di kisaran serupa, meski potensi sang pemain jauh melebihi angka kompensasi formal.
(Haqi/Aak)