Rieke Diah Pitaloka: Indonesia Harus Punya Data Pangan yang Riil!

rieke diah pitaloka data aktual pangan indonesia
Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka (Dok. Parlementaria)

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Pemerintah Indonesia harusnya memiliki data riil pangan guna membenahi sistem pangan sehingga. Hal ini ditegaskan Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka, agar kedaulatan pangan Indonesia dapat tercapai.

Rieke Diah Pitaloka menegaskan bahwa pentingnya mengenai kebutuhan data aktual mengenai pangan beserta potensinya.

“Saya akan selalu tetap menegaskan butuh data riil, butuh data yang aktual, relevan, data presisi tentang pangan itu sendiri, tentang di mana posisi pangan kita, data tentang kebutuhan pangan, data tentang potensi-potensi pangan di seluruh Indonesia,” ujar Politisi PDIP ini, seperti dilansir Parlementaria, dikutip Kamis (2/4/2024).

Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris memiliki potensi pangan yang sangat besar. Namun mirisnya saat ini sebagian besar pemenuhan kebutuhan pangan masih bergantung pada impor.

Sehingga, untuk memaksimalkan potensi-potensi pangan ini, menurutnya, perlu ada suatu sistem tentang pangan sendiri yang benar-benar komprehensif dan didukung dengan data pangan yang aktual.

“Sudah ada Undang-Undang Pangan, sudah ada Badan Pangan tetapi saya tetap akan terus menyuarakan kita butuh data pangan yang riil ya, kebutuhan konsumsinya seperti apa lalu kemudian lagi-lagi potensi pangan itu sendiri seperti apa?” tegas Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu lagi.

BACA JUGA: Satgas Pangan Polri Temukan Penyimpangan Pupuk Subsidi Tak Tepat Sasaran

Dengan adanya data pangan ini, menurutnya, bisa dilakukan penguatan terhadap beberapa komoditas yang memiliki potensi sehingga kebutuhan pangan dalam negeri nantinya tidak terlalu bergantung pada ekspor.

Misalnya data tentang potensi garam, karena Indonesia memiliki pesisir dengan garis pantai yang termasuk terpanjang di dunia.

Menurutnya, pangan Indonesia seharusnya bisa tidak tergantung kepada impor, asalkan Pemerintahnya segera menetapkan satu data Indonesia yang komprehensif.

Jangan sampai kemudian pendataan itu orientasinya hanya proyek pendataan yang dilaksanakan oleh beberapa vendor.

“Beda vendor beda mekanisme, beda prosedur, beda metodologi. Begitu beda metodologi data yang dihasilkan juga akan berbeda,” tandas Legislator dapil Jawa Barat VII itu.

 

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Tekstil Impor Ancaman Serius
Gempuran Tekstil Impor, Ancaman Serius bagi Industri TPT Lokal
Alberto Rodriguez: Hati Saya Akan Selalu Biru
Alberto Rodriguez: Hati Saya Akan Selalu Biru
Final Four Proliga Jadi Milik Tim Putri Jakarta Pertamina Enduro
Laga Pembuka Final Four Proliga Jadi Milik Tim Putri Jakarta Pertamina Enduro
Sosok Pengganti Fitrul Dwi Rustapa
Sosok Pengganti Fitrul Dwi Rustapa di Persib Bandung Akhirnya Terjawab
Penting Label BPA Free
Penting Mengetahui Label BPA Free pada Produk Plastik
Berita Lainnya

1

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

2

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
dirut starbuks indonesia
Komisaris dan Dirut Emiten Pengelola Starbucks Indonesia Kompak Mundur
Hadapi Prancis di Perempat Final Euro 2024 Portugal
Hadapi Prancis di Perempat Final Euro 2024 Portugal Siap Curi Cela Lini Belakang
Manchester United Lepas Marcus Rashford
Manchester United Lepas Marcus Rashford di Musim Panas?
David Raya Resmi Dipermanenkan Arsenal
David Raya Resmi Dipermanenkan Arsenal dari Brentford