PANGANDARAN, TM.ID: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan bahwa Pemprov Jabar mendukung penuh penerapan senam wajib sekolah, sebagaimana digaungkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo. Sejak era 1980-sampai 1990-an, Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) menjadi kewajiban di setiap sekolah di seluruh Indonesia.
Ridwan Kamil sudah memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat soal pemberlakuan kembali senam atau gymnastic menjadi olahraga wajib di seluruh sekolah semua jenjang, layaknya di era 80-an.
Senam Wajib Sekolah sebagai ‘Mother of Sport’
Menpora Dito Ariotedjo sendiri beralasan gagasan ini muncul karena senam merupakan mother of sports atau induk dari semua olahraga, yang sangat baik untuk pertumbuhan generasi muda.
“Iya, saya sangat setuju. Saya sudah memerintahkan kepada Kadisdik agar mendukung rencana Menpora,” tegas Ridwan Kamil, di sela Grounbreaking Jembatan Sodongkopo, Kabupaten Pangandaran, Minggu (9/7/2023).
Senam wajib di sekolah sejalan dengan gerakan Senam di Tempat Kerja bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Jabar yang diberlakukan sebulan terakhir ini.
Tujuannya, kata Ridwan Kamil, agar semua pegawai tetap bugar, tidak loyo, tidak mengantuk, dan fokus saat bekerja. Bahkan para ASN ini wajib melakukan senam di tempat dua kali sehari pukul 10.00 dan 14.00.
Menurutnya, dalam perjalanan pendidikan di Indonesia pun di era 1980-an, senam pernah diwajibkan satu hari satu pekan.
SKJ
Kewajiban senam tersebut berlaku di seluruh sekolah di Indonesia melalui Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) yang gerakannya seragam di seluruh Indonesia.
“Senam itu akan membentuk postur tubuh menjadi lebih tegap, bugar, lebih sehat, untuk melawan generasi yang lebih nyaman rebahan dan kurang atletis,” kata Ridwan Kamil.
BACA JUGA: Seru! Ada Adu Panco, Air Soft Gun dan Katapel di Fornas VII 2023
(Aak)