Rektor UNDIP: Kematian PPDS Anestesi Jadi Bahan Evaluasi

PPDS UNDIP
Rektor UNDIP. (dok. undip)

Bagikan

BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID – Rektor Universitas Diponegoro (UNDIP) dorong agar kematian mahasiswi PPDS (Program Pendidikan Dokter Sepesialis) Anestesi, dr. Aulia Risma Lestari, jadi bahan evaluasi bersama, tidak hanya terkait pelaksanaan pendidikan dokter spesialis, tetapi juga untuk semua pihak terkait.

“Dengan segala hormat, tanpa bermaksud mendahului semua proses pemeriksaan yang dilakukan kepolisian dan kementerian, kami berharap peristiwa ini menjadi momentum evaluasi bersama. Tidak bijaksana kalau peristiwa ini menjadi wacana dan polemik serta perdebatan semata. Jangan pula menjadi bahan untuk menyalahkan satu dan lainnya,” kata Rektor UNDIP, Prof. Dr. Suharnomo S.E., M.Si. mengutip laman resmi UNDIP, Selasa(4/9/2024).

Rektor mengingatkan kematian dokter Aulia telah menjadi isu yang dapat merugikan banyak pihak. Jika tidak ditangani, dampaknya tidak hanya merugikan institusi pendidikan tinggi, tetapi juga bisa meluas, termasuk mengganggu komitmen pemerintah dalam menyediakan dokter spesialis.

Suharnomo menekankan ada kewajiban moral untuk menjaga perasaan keluarga almarhumah dokter Aulia, yang mungkin lebih menginginkan agar pengalaman mereka dikenang sebagai sesuatu yang membawa kebaikan bagi kehidupan bersama.

UNDIP mengajak semua pihak untuk menghentikan perdebatan yang tidak produktif, melakukan evaluasi, dan kembali fokus pada tugas serta kewajiban masing-masing.

Ia menambahkan ajakan tersebut bukan untuk kepentingan UNDIP semata. Sebagai institusi yang didirikan untuk mengabdi kepada bangsa, negara, dan umat manusia melalui pendidikan, UNDIP memiliki status sebagai badan hukum milik negara, namun keberadaannya didedikasikan sepenuhnya untuk masyarakat.

Mengenai isu perundungan dan dugaan tindakan pemalakan oleh senior, UNDIP menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang.

Suharnomo merasa heran dengan adanya tuduhan kampus mencoba menutup-nutupi kejadian ini. Sebab, menurutnya UNDIP tidak hanya bersikap kooperatif, tetapi juga transparan.

“Untuk apa kami menutupi-nutupi, UNDIP itu badan hukum milik negara. Ini milik kita bersama, jadi buat apa kita menutupi sesuatu,” katanya.

BACA JUGA: Dekan FK Undip Akui Kasus Perundungan PPDS Makan 5 Bungkus Nasi Padang

Oleh karena itu, Rektor UNDIP menyambut positif upaya Komisi IX DPR RI yang sedang bekerja untuk menyelesaikan undang-undang kesehatan yang baru. Undang-undang ini akan mencakup perbaikan dalam pendidikan tenaga kesehatan, termasuk pendidikan bagi dokter dan dokter spesialis.

 

(Virdiya/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Rak Menjaga Buku
Inilah Alasan Kenapa Kamu Harus Punya Rak Buku!
Risiko suntik testosteron
Apakah Suntik Testosteron Memiliki Risiko Tinggi?
Liburan Akhir Tahun
Dave Hendrik Liburan Akhir Tahun di Korea Selatan
Hidangan khas natal
5 Hidangan Khas Natal di Indonesia, Mana Favoritmu?
Ekspor Gula Aren
LPEI Dorong Ekspor Gula Aren Banten Lewat Program Desa Devisa
Berita Lainnya

1

Anggota Komisi 2 DPRD Jabar Imbau Masyarakat Aware Terhadap Konsumsi Makanan dengan Kadar Gula Tinggi

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat

4

25 Link Download Kartu Ucapan Natal dan Tahun Baru 2024, Bisa Langsung Digunakan

5

Gunung Mas Group (GMG) dan LKP Bina Ilmu Gelar Pelatihan Operator Dump Truck ke-2 yang Didukung Disnakertrans Malut
Headline
Material Longsor Menutup Jalan Cigaru
Material Longsor Menutup Jalan Cigaru, Akses Warga Kiara Dua - Bagbagan Sukabumi Terisolir
Remisi Khusus Natal 2024
15.807 Narapidana Terima Remisi Khusus Natal 2024
Kajari Kediri Lepaskan Tembakan Saat Dibuntuti OTK
Kajari Kediri Lepaskan Tembakan Saat Dibuntuti OTK, Begini Kronologinya
Empat Desa di Mamuju Terisolir Tertutup Material Longsor
Empat Desa di Mamuju Terisolir Tertutup Material Longsor

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.