BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pemandangan unik tersaji di pengujung pertandingan antara Port FC versus Dewa United dalam lanjutan turnamen Piala Presiden 2025, Kamis, 10 Juli 2025 di Stadion si Jalak Harupat, Kab. Bandung.
Hal itu terlihat melalui selebrasi gol kemenangan Port FC yang dicetak Irfan Fandi pada menit 90+4. Setelah mencetak gol, ia memamerkan tarian tradisional Pacu Jalur dari Kuantan Singingi, Riau.
Irfan Fandi mengungkapkan, selebrasi ini diambil karena tarian tersebut sering kali mampir di beranda sosial medianya. Ia menilai tarian tersebut sedang viral dan dirasa cukup unik saat dilakukan di lapangan hijau.
“Saya rasa memang dari trend sendiri yang sedang bergulir pada hari-hari ini memang sering masuk ke dalam sosial media saya. Jadi saya sendiri berusaha untuk mengimplementasikan hal tersebut,” ujar bek asal Singapura tersebut.
Namun di balik selebrasi tersebut, Irfan mengungkapkan bahwa ini merupakan luapan ekspresi atas kerja keras timnya di laga tersebut. Ia menilai aksinya itu bentuk rasa gembira setelah berjuang di sepanjang laga.
Apalagi menurut Irfan, Dewa United benar-benar menjadi lawan yang tangguh bagi timnya. Karakrer yang sudah terbentuk sejak lama, menjadi kunci permainan Dewa United, terutama pada babak pertama.
Baca Juga:
5 Pemain Persib Mengalami Masalah Kebugaran, Saddil Ramdani Harus Istirahat Beberapa Pekan
Kreativitas Digital Persib Bandung: Perkenalkan Pemain Baru Lewat Videotron dan Mobitron
“Menurut saya ini memang game yang sangat sulit. Ini memang tugas yang sangat sulit bagi Port FC untuk menyamakan kedudukan pada waktu babak pertama antara Port FC melawan dewa United,” ujar anak kandung dari legenda sepak bola Singapura, Fandi Ahmad tersebut.
Namun setelah memasuki ruang ganti, ada beberapa penyesuaian yang perlu diambil. Hal ini tak lain, timnya ingin mendapatkan kemenangan dengan caranya sendiri.
Ia bersyukur karena akhirnya permainan di babak kedua mampu dikendalikan Port FC. Hal itu menjadi kunci kemenangan Port FC, hingga akhirnya bisa melaju ke babak final Piala Presiden 2025.
“Namun demikian kalau match tidak berhenti di babak pertama dan head coach sendiri memiliki peran yang utama dan penting dalam menjaga stamina dan menjaga sportivitas namun juga semangat para pemain. Akhirnya bisa diimplementasikan dan bisa dimanifestasikan di babak kedua.” tutupnya. (RF/_Usk)
