BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Sebanyak 531 tenaga honorer di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dinyatakan lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap I tahun 2024. Mereka dijadwalkan segera dilantik pada akhir April 2025.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bandung, Adi Junjunan Mustafa, menyebutkan bahwa total tenaga honorer yang tercatat di lingkungan Pemkot Bandung mencapai 8.156 orang.
Mereka diwajibkan mengikuti seleksi PPPK tahap I dan II sebagai bagian dari proses penataan pegawai non-ASN.
“Untuk pelantikan tahap I, sebanyak 531 orang yang lolos seleksi PPPK akan segera dilantik. Saat ini kami tengah memohon perkenan dari Bapak Wali Kota untuk menjadwalkan pelantikan di akhir April ini,” ujar Adi, Selasa (15/4/2025).
Rekrutmen PPPK di Pemkot Bandung dimulai pada 1 Oktober 2024 dengan menyediakan 790 formasi yang mencakup tenaga guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis. Tahap II seleksi yang berlangsung hingga 15 Januari 2025 telah diikuti lebih dari 4.500 tenaga honorer.
BACA JUGA:
Farhan Ajak Masyarakat Ikut Andil Lawan Premanisme
Adi menjelaskan bahwa saat ini pihaknya tengah menyiapkan skema pengaturan sesuai arahan pemerintah pusat. Nama-nama yang telah lolos seleksi akan dimasukkan ke dalam pangkalan data Badan Kepegawaian Negara (BKN), baik untuk status PPPK penuh waktu maupun paruh waktu.
“PPPK nantinya akan dibedakan menjadi yang bekerja penuh waktu dan paruh waktu. Semuanya akan masuk ke database BKN,” jelasnya.
Selain PPPK, Pemkot Bandung juga mencatat sebanyak 41 orang dinyatakan lolos seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari total 1.247 pelamar pada tahun 2024. Dari kebutuhan 48 formasi CPNS yang terdiri dari 11 tenaga kesehatan dan 37 tenaga teknis, masih terdapat kekurangan karena tidak semua formasi terisi.
Adi juga menyarankan kepada para calon abdi negara yang tengah menunggu pelantikan agar memanfaatkan waktu dengan meningkatkan kemampuan diri.
“Sebaiknya mereka mengisi waktu luang dengan kegiatan produktif seperti mengikuti kursus Bahasa Inggris, memperdalam keterampilan coding atau programming, dan meningkatkan kompetensi lainnya,” pungkasnya.
(Kyy/Budis)