BANDUNG, TM.ID: Persib Bandung vs PS Barito Putera dihiasi adu mulut dari kedua pelatih. Cekcok keduanya terjadi di menit 31, melibatkan Rahmad Darmawan dan Luizinho Passos.
Sesuai pantauan di lapangan, kedua pelatih tersebut sempat beradu argumen di area teknis setiap tim. Namun tak lama, Rahmad Darmawan langsung keluar dari area teknis timnya untuk menghampiri Luizinho Passos.
Sikap yang ditunjukan keduanya juga memantik reaksi para pelatih dan ofisial kedua tim. Adu mulut itu tak berlangsung lama, karena kedua pihak yang bertikai langsung ditindak wasit lewat kartu kuning.
Tak jelas apa yang didebatkan oleh dua pelatih tersebut. Namun secara gestur yang ditunjukan, Rahmad Darmawan terlihat geram atas tingkah pria asal Brasil itu yang terlalu banyak bicara. RD menyampaikan hal itu usia pertandingan pada hari Minggu (13/8) kemarin.
BACA JUGA: Ini Sebabnya Rahmad Darmawan Diganjar Kartu Kuning Saat Persib vs Barito
Rahmad Darmawan menyampaikan permintaan maafnya kepada publik sepak bola Kota Bandung atas tingkahnya di dalam lapangan. Baginya, tak ada unsur kesengajaan atas reaksi yang ditunjukannya tersebut.
Selain itu ia mengingatkan agar semua pihak dapat menghargai semua keputusan wasit di dalam lapangan, termasuk pelatih. Menurutnya, sudah sepantasnya pelatih asing dapat menunjukan rasa hormatnya atas keputusan yang dipilih wasit.
“Saya mau meminta maaf atas insiden tadi yang terjadi. Sungguh saya tidak bermaksud apapun, kecuali saya ingin mengingatkan mari kita semua pelatih menghargai kinerja perangkat pertandingan, yaitu wasit,” ujar pria yang akrab disapa RD itu, Selasa (15/8/2023).
Ditambah lagi, seharusnya wasit asing yang datang berkarir di Indonesia bisa memberikan contoh dan edukasi positif. Jangan sampai reaksi berlebih pelatih asing tersebut dapat menjadi pemicu reaksi negatif banyak pihak, terutama tim lawan.
BACA JUGA: Bojan Hodak Pengen Pemain Baru Dikabulkan Bos Persib?
Terlebih lagi ia menyayangkan dengan aksi protes berlebih dari jajaran tim kepelatihan Persib di laga tersebut. Baginya itu tak bisa menjadi contoh, karena bagaimana pun keputusan wasit harus tetap dihormati.
“Saya pengin pelatih asing datang ke sini, memberikan satu edukasi, memberikan satu yang positif untuk bisa kita tiru, kita contoh. Jadi bukan menjadi dirigen untuk mengontrol apa yang dimaui dengan terus memberikan protes, jadi itu yang saya sampaikan,” tambah pria asal Lampung tersebut.
Namun ia tak ingin mencari pembenaran atas insiden tersebut. Ia tetap menerima dan menghargai keputusan wasit yang memberikannya kartu kuning di laga kali ini.
“Jadi saya minta maaf mungkin salah paham, malah saya yang di kartu kuning. Tapi gak ada masalah buat saya, saya terima kasih.” tutup eks pelatih Persija itu.
(RF/Masnur)