CIANJUR,TM.ID : Kepala UPTD Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Cianjur Wilayah II Warungkondang Hendi Juhaendi mengatakan, pihaknya menurunkan alat berat dan dum truk untuk membuka jalur utama penghubung antardesa di Kecamatan Cugenang yang terputus akibat longsor, Jumat (5/52023).
Menurut Hendi, akses utama warga dua desa, Sarampad dan Mangunkerta, tertutup longsor mengakibatkan aktivitas, terutama perekonomian mereka saat menjelang petang, terhambat.
“Ini merupakan jalur utama bagi warga dua desa untuk membawa dan menjual hasil buminya ke pusat kota Cianjur. Hujan deras dengan intensitas selama tiga hari berturut-turut membuat tebing di pinggir jalan longsor dan menutup seluruh landasan jalan,” katanya.
Longsor menutupi jalan sepanjang 30 meter dengan ketinggian lebih dari satu meter sehingga arus kendaraan tidak dapat melintas kecuali mencari jalur alternatif yang membuat jarak tempuh menjadi lama.
Untuk mempercepat proses penanganan material longsor, pihaknya menurunkan satu alat berat dan dua dum truk agar akses jalan dapat dilalui kendaraan normal dari kedua arah dengan target Sabtu (6/5) pagi jalan sudah dapat dilalui minimal satu arah secara bergantian.
“Kami targetkan Sabtu (6/5) pagi sudah dapat dilalui minimal satu arah, alat berat akan bekerja semaksimal mungkin hingga tengah malam,” katanya.
BACA JUGA: Akibat Jalan Rusak Harga Sembako di Lampung Melonjak?
Salah satu ketua RT di Desa Sarampad, Udin Saepudin, mengatakan selama puluhan tahun baru kali ini longsor besar menutup jalan utama penghubung antardesa.
Sejak gempa yang terpusat di desa tersebut, beberapa waktu lalu, katanya, tanah tebing di kiri kanan jalan menjadi labil.
“Kami sudah memprediksi longsor akan terjadi karena hujan tidak berhenti sejak tiga hari terakhir. Akibat longsor pelaku usaha terpaksa mencari jalan memutar yang membutuhkan waktu cukup panjang untuk sampai ke Pasar Induk Pasirhayam Cianjur,” katanya.
Ia berharap, alat berat yang diturunkan dinas terkait di Pemkab Cianjur segera membuka kembali jalan utama penghubung antardesa yang merupakan jalur tercepat warga sampai jalur nasional atau pusat kota Cianjur.
(Budis)