Punya Turunan Komoditas Nikel, Indonesia Ajak Australia Kembangkan Baterai EV

Penulis: Aak

Nikel baterai EV
Bijih Nikel (Dok. Mind ID)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Karena sama-sama punya turunan komoditas nikel, Indonesia mengajak investor Australia untuk mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

Baik Indonesia maupun Australia sama-sama berkonsentrasi penuh pada pengembagan industri pertambangan.

Pertambangan menjadi sektor penyumbang terbesar realisasi investasi Australia, yang mencapai 65,4 persen. Selebihnya dari hotel dan restoran 7,6 persen, dan jasa lainnya 6,4 persen.

Begitupun Indonesia yang sampai saat ini berkosentrasi penuh pada program hilirisasi industri pertambangan, di antaranya bijih nikel yang tak lagi diekspor dalam bentuk mentah.

Ajakan tersebut disampaikan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, di Jakarta, seperti dilansir Antara, Senin (13/5/2024).

Menurutnya, kolaborasi berpotensi untuk diwujudkan mengingat kedua negara sama-sama memiliki turunan komoditas nikel, di mana Indonesia memiliki kobalt dan mangan, sedangkan Australia memiliki litium.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Ungkap Masa Depan Mobil Listrik di Indonesia: Kita Punya Nikel

Dengan demikian, tegas Bahlil, hubungan Indonesia dan Australia dapat lebih erat karena dalam kaitannya dengan investasi, hubungan keduanya belum maksimal.

“Ini tugas kita bersama. Jika kedua negara bisa berkolaborasi, ini akan menjadi kekuatan baru dalam industri baterai mobil listrik,” kata Bahlil.

Bahlil juga menyampaikan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Australia sudah sangat baik. Hanya saja dari sisi investasi, potensi kerja sama antara kedua negara belum maksimal.

Hal itu terlihat dari realisasi investasi Australia di Indonesia dalam kurun 5 tahun terakhir (2019 – 2024) hanya sebesar 1,96 miliar dolar AS.

Padahal Australia merupakan negara dekat dari sisi geografis dari Indonesia. Sementara pemerintah Indonesia sendiri saat ini sedang fokus pada peningkatan hilirisasi industri.

Indonesia tak lagi mengekspor komoditas mentah di tiap sektor, di mana upaya ini dilakukan guna mendapatkan nilai tambah dari pengolahan industri agar bisa meningkatkan devisa negara.

Salah satu hasil dari hilirisasi terlihat pada peningkatan pendapatan industri nikel, pihaknya mencatat tahun 2017 ekspor produk turunan nikel hanya sebesar 3,3 miliar dolar AS, namun pada tahun 2022 industri itu meningkat 10 kali lipat hingga mencapai 33,8 miliar dolar AS.

“Kami sudah memulai (hilirisasi), ibarat pesawat kami sudah take off. Tidak ada satu negara pun yang dapat memerintahkan kita untuk mundur. Kami akan jalan terus seiring berjalan waktu dan dinamika global,” ujar dia.

Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM selama periode tahun 2023, Australia menempati peringkat ke-10 sebagai sumber penanaman modal asing (PMA) terbesar bagi Indonesia dengan realisasi investasi mencapai 0,5 miliar dolar AS.

Sedangkan pada periode triwulan I tahun 2024, Australia masih berada di peringkat ke-10 dengan realisasi investasi sebesar 172,3 juta dolar AS.

Adapun tiga sektor utama penyumbang realisasi investasi terbesar asal Australia yaitu pertambangan 65,4 persen, hotel dan restoran 7,6 persen, dan Jasa Lainnya 6,4 persen.

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Umuh Muchtar Setuju Dengan Keputusan Patrick Kluivert
Umuh Muchtar Setuju Dengan Keputusan Patrick Kluivert 
Manajer Baru Persija Jakarta
Gantikan Bambang Pamungkas, Ini Dia Sosok Manajer Baru Persija Jakarta
TikTok Shop
TikTok Shop Bakal PHK Ribuan Karyawan di Indonesia, Efek Merger Tokopedia Mulai Terasa?
Armand Maulana
Armand Maulana Bingung Cuma Dapat Royalti Rp160 Ribu Setahun!
21-6835b5e6c43b6
Gak Cuma Keren, Honor Pad 10 Punya Fitur Rahasia yang Bikin Kerja Makin Ngebut!
Berita Lainnya

1

Kue Cubit dan Komunikasi: Rahasia Sukses Mang Joker Dalam Membangun Hubungan dengan Pelanggan

2

Lokasi Tambang Gunung Kuda Cirebon Masuk Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Tinggi

3

Seleksi Ketat, Ratusan Mahasiswa Bersaing untuk Menjadi Pelaut PIS lewat Program Beasiswa

4

Longsor Gunung Kuda Cirebon, ESDM Jabar Sebut Sudah Peringatkan Berkali-kali

5

Strategi Diversifikasi Produk
Headline
Longsor Gunung Kuda Cirebon
Tim SAR Gabungan Terus Upayakan Pencarian Korban Longsor Gunung Kuda Cirebon
PSG
PSG Juara Liga Champions Musim 2024-2025
Daftar Korban Longsor Gunung Kuda Cirebon
Daftar Lengkap 14 Korban Meninggal Dunia dan 6 Luka, Longsor Gunung Kuda Cirebon Hingga Sabtu 31 Mei 2025
Gunung Dukono Erupsi Lontarkan Abu Vulkanik 1.800 Meter
Gunung Dukono Erupsi Lontarkan Abu Vulkanik 1.800 Meter

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.