JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Ketua DPR RI Puan Maharani bertukar pikiran dan pengalaman saat bertemu Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Komunis Vietnam, To Lam terkait dengan pemerintahan kedua negara. Puan menilai, kebijakan efisiensi dari Indonesia berbeda dengan yang dilakukan Vietnam.
“Indonesia negara membutuhkan lebih banyak SDM untuk membangun bangsa dan negara,” kata Puan saat konferensi pers usai menerima To Lam di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa.
Ia melanjutkan, Negeri Naga Biru itu melakukan efisiensi dengan memangkas jumlah kementerian, tetapi Indonesia tetap memiliki banyak kementerian, dengan menerapkan efisiensi dari sisi alokasi anggaran.
Dengan begitu, kata Puan, kebijakan yang diputuskan oleh kedua negara pasti didasari oleh kebutuhan masing-masing.
Baik Indonesia maupun Vietnam, menginginkan hal yang terbaik untuk negaranya.
BACA JUGA:
Prabowo Terima Sekjen Partai Komunis Vietnam di Istana
Puan Maharani Bocorkan Lokasi Pertemuan Megawati dengan Prabowo
“Bertukar pikiran itu akan menjadi sangat baik. Tadi juga saya sampaikan untuk tindak lanjuti pertemuan ini dengan Bapak To Lam yang akan dilakukan dengan teman-teman DPR,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk memperkuat kerja sama di sektor pertahanan dan keamanan. Hal ini mencakup pengembangan industri pertahanan, pelaksanaan latihan militer bersama, dan patroli bersama. Pernyataan ini disampaikan dalam kunjungan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam.
“Di bidang pertahanan dan security, kita sepakat tingkatkan kerja sama pertama dalam industri pertahanan, juga dalam latihan bersama, kerja sama antara kedua pertahanan kita. Tukar menukar perwira, peningkatan dalam latihan, bahkan kita sepakat akan melakukan patroli bersama,” ujar Presiden Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, (10/03/2025).
Kerja sama pada lini pertahanan menjadi kesepakatan penting dalam kemitraan strategis komprehensif antara kedua negara. Selain itu, Indonesia maupun Vietnam juga memperkukuh dukungan terhadap stabilitas dan perdamaian kawasan ASEAN sebagai fondasi utama bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Kita kedua negara sepakat bahwa perdamaian dan stabilitas adalah kunci daripada kemakmuran regional. Kita sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama dengan mitra-mitra ASEAN kita yang lain,” tegasnya.
Selain kerja sama pertahanan, kedua negara bersepakat dalam penguatan kolaborasi dalam bidang lainnya mulai dari industri perikanan hingga kerja sama antara bank sentral kedua negara.
Sebagai bagian dari penguatan hubungan bilateral, Presiden Prabowo menyampaikan rencananya untuk melakukan kunjungan balasan ke Vietnam.
“Saya sudah menyatakan akan mengadakan kunjungan balasan dalam waktu tidak lama lagi ke Vietnam. Dan di situ saya berharap kita bisa tandatangan implementing agreement tentang kerja sama kita dalam zona ekonomi kita,” katanya.
Menurut Prabowo, kesepakatan dalam zona ekonomi ini menjadi pencapaian penting, mengingat persoalan ini telah tertunda selama belasan tahun. Presiden Prabowo pun berharap proses ratifikasi pada tingkat legislatif di kedua negara dapat segera selesai.
“Kita berharap ratifikasi oleh parlemen kita bulan April sesudah Idulfitri dan mereka juga dalam legislasi, legislatif mereka juga mereka akan ratifikasi dalam waktu dekat. Insyaallah saya akan tandatangan di Hanoi pada kunjungan kenegaraan saya sebagai balasan sebagai balasan dari kunjungan To Lam,” ungkapnya.
(Saepul/Aak)