BANDUNG,TM.ID: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya menanggulangi sampah yang ada di Kota Bandung.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudy Prayudi mengatakan, saat ini Kota Bandung masih dalam kondisi darurat sampah. Berbagai upaya sudah dilakukan dan menurutnya program Kang Empos (Karung, Ember, dan Kompos) menjadi prioritas.
“Tapi memang 50 persen sampah harian masih harus diselesaikan 40-60 persen sampah adalah organik,” kata Dudy Prayudi, Kamis (30/11/2023).
BACA JUGA: Pemkot Bandung Tetap Prioritaskan TPS Overload dan Sampah Pinggir Jalan
Menurutnya program kang Empos (Karung, Ember, dan Kompos) ini masih menjadi prioritas, pemkot Bandung sediakan 20 persen untuk pengolahan kang empos, lalu untuk sisa nya dengan program magotisasi, loseda.
“Maka program Kang Empos jadi prioritas, di level rumah tangga Pemkot Bandung menyediakan 20 persen untuk pengolahan metode kang empos, sisanya ada pola magotisasi, loseda, dan lainnya,” ujarnya
Dudy mengatakan, estimasi sampah organik 5 ton perhari, lalu kemudian menurutnya masih ada pengolahan sampah di kelurahan yang jika di optimalkan dapat mengolah sampah hingga 200 ton.
“Estimasi sampah organik sekitar 5 ton sehari, belum lagi pengolahan sampah di kelurahan yang bila dioptimalkan bisa mengolah 200 ton sampah yang tertimbun di Kota Bandung,” ucapnya.
BACA JUGA: Kolaborasi Dispora dan DLH Kota Bandung Menuju Bandung Bebas Sampah
Saat ini pihaknya terus melakukan pengawasan dan monitoring kang empos, ia berharap dengan hadirnya kang empos dapat mengurangi produksi sampah di Kota Bandung.
“Kita juga terus melakukan pengawasan dan monitoring pelaksanaan kang empos dan semoga upaya untuk menghadirkan kang empos di rumah-rumah warga bisa mengurangi produksi sampah harian Kota Bandung,” pungkasnya.
(Rizky Iman)