BOGOR, TEROPONGMEDIA.ID — Mantan Kadispen AU Marsekal Pertama (Purn) Fajar Andrianto dilaporkan menjadi korban tewas dalam insiden pesawat latih jatuh di Ciampea, Bogor, Minggu (3/8/2025). Simak profil singkat Marsma (Purn) Fajar Adrianto, sang penerbang legendaris TNI AU.
Insiden tersebut menewaskan satu orang dan melukai satu korban lain secara berat. Nyoman menyebut korban yang terluka bukan anggota TNI melainkan warga sipil.
Pesawat latih yang dikabarkan milik Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI) tersebut jatuh sekitar pukul 10.00 WIB.
Pesawat sebelumnya terbang dari Lanud Atang Sanjaya, Bogor, untuk latihan dan telah menjalani inspeksi dengan hasil kondisi baik.
Hingga saat ini, penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan. Pihak berwenang belum dapat memastikan faktor yang memicu insiden tersebut.
Profil Marsma TNI (Purn) Fajar Adrianto
Marsekal Pertama TNI (Purn) Fajar Adrianto, lahir pada 20 Juni 1970, adalah salah satu perwira tinggi TNI Angkatan Udara yang memiliki catatan karier gemilang. Lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1992 ini dikenal sebagai penerbang pesawat tempur F-16 Fighting Falcon dengan callsign “Red Wolf”.
Sebagai alumni SMAN 1 Malang, Fajar mengawali karier militernya dengan berbagai jabatan strategis. Ia pernah memimpin Skadron 3 Lanud Iswahyudi (2007–2010), menjadi Komandan Lanud Manuhua, Biak (2017–2019), dan menjabat sebagai Kadispen TNI AU (2019–2020).
Salah satu momen bersejarah dalam kariernya adalah keterlibatannya dalam duel udara antara pesawat F-16 TNI AU dan F/A-18 Hornet milik Angkatan Udara AS di wilayah Bawean pada 2003. Peristiwa ini menjadi bukti keahliannya sebagai penerbang tempur.
Di bidang akademik, Fajar menempuh pendidikan pascasarjana di Universitas Pertahanan Indonesia dengan fokus studi Disaster Management for National Security. Ia meraih sertifikasi “Tanggap Tangkas Tangguh” dari BNPB di bawah kepemimpinan Syamsul Ma’arif, sekaligus menjadi satu-satunya perwira TNI yang menerima penghargaan tersebut.
BACA JUGA
Begini Kronologi Kecelakaan Pesawat Latih di Bogor yang Tewaskan Anggota TNI
Evakuasi WNI di Kawasan Konflik Iran-Israel, TNI AU Siagakan Hercules dan Boeing
Tesisnya berjudul “Pengerahan Kekuatan Udara dalam Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana di Daerah Terpencil” dinobatkan sebagai tesis terbaik di kampusnya.
Dedikasi dan prestasinya menjadikan Fajar Adrianto salah satu tokoh penting dalam sejarah TNI AU, baik sebagai penerbang tempur maupun pemimpin yang berkomitmen dalam penanggulangan bencana.
(Aak)