BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mencatat suhu cuaca panas yang terjadi satu pekan terakhir di Kota Bandung hingga Jawa Barat.
Adapun Penyebab dari panas nya cuaca satu pekan terakhir tersebut yakni posisi matahari berada tidak jauh dari ekuator yang sekarang berada di belahan bumi utara dan menyebabkan wilayah di ekuator mendapatkan penyiaran matahari maksimum.
“Ini menyebabkan suhu udara yang terdapat di wilayah Indonesia termasuk Jawa Barat terasa lebih panas dari biasanya,” kata Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu, Sabtu (4/5/2024).
Teguh menyebut, pada 26 April suhu udara mencapai 29,6 derajat celcius, pada tanggal 27 April suhu udara 29,4 derajat celcius, pada tanggal 28 April 30,4 derajat celcius, pada tanggal 29 April 30,2 derajat celcius, pada tanggal 30 April 30,6 derajat celcius, dan 1 Mei suhu udara 30,0 derajat celcius
Selain itu, Teguh mengatakan, analisis suhu maksimum di Kota Bandung pada siang hari pukul 12.00 WIB hingga 15.00 WIB antara 29,0 derajat celcius sampai 31,0 derajat celcius. Penyebabnya yakni penyiaran matahari maksimum dan pertumbuhan awan-awan konvektif.
“Suhu udaha masih dalam kategori normal untuk Kota Bandung, suhu maksimum tertinggi di Bandung yang pernah terjadi 35,8 derajat celcius pada tanggal 8 Oktober 2023,” ucapnya.
BACA JUGA: Miliki Catatan Tsunami, BMKG Ingatkan Waspada Erupsi Gunung Ruang
Selain itu, Teguh juga memprediksi suhu tertinggi di Jawa Barat kisaran antara 35 sampai 37 derajat celcius. Sedangkan prediksi suhu tertinggi di Kota Bandung kisaran 30 sampai 33 derajat celcius.
“Prediksi suhu tertinggi di Kota Bandung kisaran antara 30 sampai 33 derajat celcius,” ujarnya
Tak hanya itu, Teguh juga menambahkan fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh fenomena gerak semu matahari, siklus yang biasa dan terjadi setiap tahunnya. Pitensi suhu udara panas seperti saat ini juga bisa berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.
Pada bulan Mei, kata Teguh, merupakan periode peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem.
“Salah satu ciri masa peralihan musim adalah pola hujan yang biasa terjadi pada sore hingga menjelang malam, dengan didahului oleh adanya udara hangat dan terik pada pagi hingga siang hari,” pungkasnya.
(Rizky Iman/Usk)