JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Rencana Gubernur Jakarta Pramono Anung yang ingin memperpanjang jam operasional museum dan perpustakan hingga pukul 23.00 WIB menuai kritikan dari Partai Solideritas Indonesia (PSI). Penambahan waktu operasional itu, dikhawatirkan dapat menimbulkan masalah baru.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Justin Adrian meminta, program itu meminta untuk berjalan tetapi jangan sampai berujung pada pembengkakan anggaran. Pembukaan museum-perpustakaan sampai malam hari seharusnya sesuai kebutuhan saja.
“Kalau mau buka malam, sesuai kebutuhan saja. Dibutuhkan atau tidak. Membeludaklah kunjungan warga ke perpustakaan daerah. Jangan ini jadi pos anggaran baru lagi,” ujar Justin dalam keterangannya, dikutip Senin (06/05/2025).
Menurut Justin, penambahan jam operaional tentu akan berdampak pada meningkatnya kebutuhan pegawai dan biaya operasional lainnya. Lantas, ia pun mempertanyakan kebutuhan perpanjangan waktu, mengingat selama ini lonjakan pengunjung cenderung terjadi lantaran program dari pemerintah, bukan karena minat alami masyarakat.
BACA JUGA:
Jangan Jadi Akar Korupsi, DPRD DKI Minta Pramono Bersih-Bersih Pungli di Dishub
Legislator Ini Sedih Siswa Bermasalah Dikirim ke Barak Akibat Program Dedi Mulyadi
“Banyak anak-anak sekolah yang bahkan dibiayai oleh Dinas Perpustakaan, Dinas Pendidikan juga. Bahkan kalau yang dari Pulau Seribu, kalau ke sini disediain juga transportasinya. Jadi pengunjungnya enggak organik,” tambahnya.
Daripada menambah beban APBD, Justin menyarankan agar Pemprov Jakarta konsen mengembangkan perpustakan digital yang dianggap lebih relevan dengan perkembangan zaman.
“Kita ada websitenya dan di situ bisa pinjam buku. Jadi saya kira kita yang efisien saja yang sesuai dengan perkembangan zaman, kalau kita sudah telontorkan dana banyak untuk online perpustakaan ini,” tutupnya.
(Saepul)