JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Sejumlah Menteri di Kabinet Merah Putih berkunjung ke Solo menemui Joko Widodo pada momen Hari Raya Idul Fitri 2025.
Menanggapi hal tersebut Pengamat Politik Universitas Terbuka (UT) Insan Praditya Anugrah mengatakan bahwa kongsi Presiden ketujuh Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Prabowo Subianto palsu dan hanya untuk kepentingan berkuasa masing-masingnya.
“Sejak awal kongsi Jokowi dan Prabowo adalah palsu. Mereka bersatu karena ada kepentingan berkuasa masing-masing saja,” kata Insan kepada Teropongmedia, Sabtu (19/4/2025).
BACA JUGA:
Pertemuan Megawati-Prabowo Bisa Gerus Pengaruh Jokowi di Pemerintahan
Insan mengaku bahwa Prabowo harus melemahkan kekuatan politik dan ekonomi Jokowi agar bisa tetap berjalan tanpa adanya peran Jokowi.
“Prabowo perlu melemahkan kekuatan politik dan ekonomi Jokowi dulu sebelum mendeklarasikan pecah,” ucap Insan.
Menurut dia, banyak orang di kabinet dan dunia bisnis dan pengelolaan ekonomi harus bersih dari orang-orang Jokowi.
“Banyak orang di kabinet dan dunia bisnis serta pengelolaan ekonomi harus dibersihkan dari orang-orang Jokowi,” ungkapnya.
Sementara itu, Budi Arie,Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan kebudayaan
Praktino, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Sementara itu, Anggota Komisi III Jazilul meminta agar silahturahmi menteri dengan Jokowi tak dipolitisasi.
Jazilul membantah munculnya matahari kembar dalam pemerintah.
Hal ini itu takkan. Mungkin terjadi karena tak diperbolehkan konstitusi.
(Agus Irawan/Usk)