BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Cuaca ekstrem di wilayah selatan Kabupaten Cianjur terus memicu kekhawatiran. Banjir, longsor, dan tanah bergerak yang melanda 15 kecamatan menyebabkan kerusakan parah pada rumah warga dan infrastruktur. Hingga Jumat (6/12), BPBD Kabupaten Cianjur mencatat dua korban jiwa, ratusan rumah rusak, serta ribuan warga terdampak.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Kusmana Wijaya, meminta masyarakat tetap siaga menghadapi potensi bencana susulan, terlebih hujan deras kembali mengguyur kawasan tersebut sejak Jumat siang.
“Melihat intensitas hujan yang tinggi, risiko bencana susulan masih besar. Kami meminta warga memahami tanda-tanda bencana seperti retakan tanah atau aliran air yang tak wajar dan segera mengungsi jika situasi memburuk,” ujar Asep Kusmana.
Dampak bencana telah meluas ke berbagai sektor. Sebanyak 1.375 jiwa terdampak, sementara 185 rumah rusak berat, 381 rumah terendam banjir, dan 75 rumah lainnya dalam kondisi terancam. Infrastruktur yang rusak meliputi 31 titik akses jalan antar-kecamatan, dua saluran irigasi, lima masjid, dan 48 sekolah.
BACA JUGA: Dua Kecamatan di Cianjur Dilanda Banjir Bandang, 293 Jiwa Mengungsi
Sejumlah warga yang rumahnya tidak lagi aman mulai mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Namun, sebagian lainnya memilih bertahan sambil memantau situasi. Salah seorang warga Desa Cijati, Rosita (38), mengaku khawatir tetapi tetap bertahan karena belum ada lokasi pengungsian yang cukup dekat.
“Kami takut, tapi belum tahu harus ke mana. Kalau hujan makin deras, mungkin kami akan pindah sementara ke rumah saudara,” ungkapnya.
Untuk mengantisipasi dampak yang lebih luas, BPBD telah meminta aparat desa dan kecamatan segera menyiapkan lokasi pengungsian dan langkah mitigasi. Pemerintah juga mengimbau warga melapor jika membutuhkan evakuasi atau bantuan darurat.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak desa untuk memastikan setiap lokasi yang aman dapat digunakan sebagai tempat pengungsian. Tim BPBD bersama relawan juga terus memantau wilayah yang belum terjangkau,” jelas Asep.
Sementara itu, pendataan dampak bencana terus diperbarui. Asep menegaskan, pihaknya akan menginformasikan perkembangan terbaru secara berkala agar bantuan dapat lebih cepat disalurkan ke wilayah terdampak.
BMKG telah memperingatkan potensi cuaca ekstrem di wilayah selatan Jawa Barat dalam beberapa hari ke depan. Asep mengimbau masyarakat tetap waspada, terutama yang tinggal di daerah rawan longsor atau banjir.
“Kesiapan masyarakat sangat penting. Harapan kami tidak ada lagi korban jiwa atau kerusakan tambahan, tetapi kewaspadaan harus tetap tinggi,” tutup Asep.
(Budis)