JAKARTA,TM.ID: Mabes Polri menyatakan, bakal menindak tegas, Aipda M, salah satu oknum anggota polisi yang terlibat dalam kasus Tindak Pidana Perdangan Orang (TPPO) penjualan ginjal.
Aipda M sebagai anggota Polri yang terlibat dalam kasus TPPO penjualan ginjal sudah menghalangi dan merintangi proses penyidikan.
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Shandi Nugroho menyampaikan, pihaknya sedang menangani campur tangan Aipda M dalam kasus TPPO penjualan ginjal ini.
“Tim masing-masing Propam juga sedang bekerja yang jelas keseriusan Polri menindaklanjuti masalah TPPO dibuktikan Kapolri tak pandang bulu siapapun yang terlibat,” ujar Sandi kepada wartawan, Minggu (23/7/2023).
Shandi menyebut, penindakan untuk Aipda M bentuk komitmen Polri untuk menegakan hukum dalam kasus tersebut.
BACA JUGA: TPPO Penjualan Ginjal Mengerikan, Polisi Bocorkan Korban yang Jadi Target!
“Dalam rangka penegakan hukum hingga tuntas sekaligus juga ke depan Indonesia bebas TPPO,” jelasnya.
Peran Aipda M Dalam Kasus TPPO Penjualan Ginjal
Dirreskrimum Polda Meetro Jaya, Kombes Pol Hengki mengatakan, Aipda M tidak mengenal tersangka dalam sindikat ini. Namun, ada seorang sopir taksi online yang mengenalkan tersangka dengan Aipda M.
“Oknum kepolisian yang kita tangkap ini mereka tidak kenal dengan sindikat ini, tetapi pada saat para tersangka ini panik bagaimana supaya lolos dari jeratan hukum, anggota ini ada yang mengenalkan sopir Grab kenalan daripada sindikat-sindikat ini ‘nih saya kenal anggota kepolisian yang informasinya bisa membantu agar tidak dilanjutkan kasusnya’,” ujar Hengki kepada wartawan, Jumat (21/7/2023).
Hengki menyebut, oknum polisi ini ditetapkan sebagai tersangka lantaran sudah menyulitkan dan merintangi penyidikan dengan upaya penghilangan bukti-bukti pidana.
“Apa yang terjadi setelah itu disuruh untuk pindah tempat, HP dihilangkan kemudian jejak data-data dihilangkan itu mempersulit penyidikan,” ujarnya.
“Kita tidak tahu ini berapa yang ada di Kamboja, berapa identitasnya, paspornya apa itu kesulitan pada saat sebelum berangkat ke Kamboja itu bahkan setelah berangkat kita untuk koordinasi dengan tim yang di Kamboja kesulitan karena HP-nya sudah hilang semua,” sambungnya.
(Saepul/Usamah)