JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Polisi menggandeng PPATK untuk menelusuri aliran uang yang diduga digunakan dalam aksi unjuk rasa yang berujung ricuh di Jakarta pada 25-30 Agustus 2025 demikian disampaikan Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Wadirreskrimum) Polda Metro Jaya, AKBP Putu Cholis,
“Apakah sudah berkoordinasi dengan PPATK? Sudah kami lakukan, kami juga ingin menelusuri aliran dana tertentu kepada kelompok ini, atau mereka melakukannya secara kolektif,” kata Putu dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Kamis (4/9/2025).
Dia menjelaskan, aliran uang itu diduga untuk membiayai pedemo yang rusuh terutama bagi mereka yang masih berusia di bawah 18 tahun.
“Ada indikasi anak diberi kompensasi untuk melakukan aksi, itu masih dilakukan pendalaman oleh penyidik itu menjadi salah satu data awal, untuk kami pergunakan mengungkap jaringan,” jelasnya.
Baca Juga:
Selain menganalisis bohir pendanaan bagi para perusuh, Polda Metro Jaya menetapkan sejumlah tersangka yang merupakan pemengaruh di media sosial. Pemengaruh ini diduga menjadi pengarah bagi para pedemo untuk melakukan aksi kerusuhan.
“Dari peristiwa ini, bagaimana mereka secara bersama-sama di waktu yang sama melakukan aksi perusakan di fasilitas umum, fasilitas sosial, dalam rangkaian klaster ada satu tersangka yang memiliki peran untuk membuat molotov, lalu menginformasikan titik petasan dan molotov, dan ketika bergeser mereka mengarahkan ke slipi Penjompongan karena disana ada rel kereta api yang di sekitar rel kereta api ada banyak batu yang bisa menjadi alat penyerangan,” terangnya.
Mengenai temuan dugaan aliran dana yang mengalir ke demo dan pengaruh media sosial, Putu mengaku tetap berupaya mendengar seluruh masukan dari publik termasuk dari media untuk menyelesaikan isu kerusuhan ini. Dia menjamin bahwa saat ini kondisi Jakarta telah stabil dan aman untuk kembali beraktivitas normal.
“Artinya kami megombinasi informasi di media, dan fakta yang terjadi di gedung DPR/MPR dengan ada yang menjadi pemberitaan di media,” jelasnya. (usamah kustiawan)