Polisi Buka Suara Soal Keluarga yang Tak Bisa Melihat 7 Mayat di Kali Bekasi

Penulis: Anisa

7 mayat di kali bekasi-6
(X)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Polisi menjawab pihak keluarga tujuh jenazah di Kali Bekasi, Kota Bekasi, yang sebelumnya tidak boleh melihat korban saat di RS Polri. Alasannya, untuk menghindari bias dalam proses identifikasi.

“Kami tegaskan bahwa memang dalam prosedur identifikasi, apalagi dengan jenazah yang, apalagi dengan jenazah yang sudah beberapa, lewat dari 24 jam, ada proses pembusukan, itu SOP kami tidak membenarkan adanya keluarga melihat dulu. Karena menimbulkan bias nanti,” kata Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati Kombes Hery Wijatmoko, Jumat (26/9/2023).

Sebagai informasi, 7 jasad di Kali Bekasi telah teridentifikasi seluruhnya. Ketujuh jenazah juga telah diserahkan kepada keluarga masing-masing.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan apa yang dilakukan sudah seusai aturan yang berlaku. Ade Ary kemudian menjelaskan prosedur dalam pengidentifikasian jenazah.

“Keluarga yang merasa kehilangan silakan datang dan melaporkan ke tim antemortem (AM) dan menyampaikan ciri-ciri orang yang hilang serta melengkapi dokumen atau data yang dibutuhkan sebagai pembanding,” jelasnya.

Dalam proses identifikasi, data-data yang diserahkan keluarga dicocokkan dengan data postmortem para korban. Nantinya akan didapatkan hasil identifikasi dari para korban.

“Selanjutnya pemeriksaan jenazah mengumpulkan data postmortem. Data postmortem ini kemudian dicocokkan dengan data AM (antemortem) dalam proses rekonsiliasi. Jika ternyata cocok (match) maka dinyatakan teridentifikasi. Selanjutnya hasil identifikasi diinfokan kepada keluarga,” katanya.

BACA JUGA: Polisi Ungkap ada Kode Pesta Sebelum 7 ABG Tewas di Kali Bekasi

Pihak kepolisian lanjut akan menyerahkan jenazah kepada pihak keluarga. Saat itulah pihak keluarga bisa melihat jenazah para korban.

“Saat akan diserahkan, keluarga dipersilakan apabila berkenan melihat jenazah. Saat proses tersebut keluarga didampingi tim psikologi RS,” imbuhnya.

 

(Kaje/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Silat Cimande abah khaer
Misteri Pendekar Silat Cimande: Jejak Abah Khaer yang Tak Terungkap
Desa Sehat Cirebon
Desa Bakung Lor Kabupaten Cirebon Jadi Percontohan Desa Sehat
Bule Eropa belajar silat Cimande
Ketika Belasan Bule Eropa Belajar Jurus Kuno Silat Cimande di Kampung Tarikolot Bogor
Fetty Anggraenidini
Gencar Sosialisasi Perda, Fetty Anggraenidini Ajak Warga Katulampa Kembangkan Ekonomi Kreatif
Jelang LHormati Wacana Penggunaan 11 Pemain Asing di Liga 1 Musim Depan, Persib Siap Menyesuaikan Diriga Persib vs Barito, Polisi Perketat Keamanan
Hormati Wacana Penggunaan 11 Pemain Asing di Liga 1 Musim Depan, Persib Siap Menyesuaikan Diri
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Strategi Cost Leadership

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Menkes Sebut Gaji Rp15 Juta Lebih Pintar dan Sehat Dibanding Gaji Rp5 Juta?

5

Longsor Menutup Akses Jalan Sersan Badjuri Cihideung
Headline
Real Madrid
Link Live Streaming Sevilla vs Real Madrid La Liga 2024/25 Selain Yalla Shoot
Tim SAR Gabungan Evakuasi Kecelakaan Kapal Perahu Nelayan Saindung Sabapa 59 Terbalik di Perairan Cikakap
Tim SAR Gabungan Evakuasi Kecelakaan Perahu Nelayan Saindung Sabapa 59 Terbalik di Perairan Cikakap
Arsenal
Link Live Streaming Arsenal vs Newcastle Selain Yalla Shoot
bocah kembar bunuh santri
Gegara Sandal, Bocah Kembar Nekat Bunuh Santri di Lampung

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.