Polemik JIS, Akmal Marhali: Campuraduk Olahraga dan Politik!

Penulis: aziz

akmal marhali: Pak Jokowi Bilang Kita Harus Memisahkan Olahraga dan Politik
Pengamat sepak bola nasional, Akmal Marhali (kiri). (Ig@akmalmarhali20)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Pengamat sepak bola nasional, Akmal Marhali, menentang campur aduknya olahraga dan politik terkait liarnya isu tentang Jakarta International Stadium (JIS). Akmal Marhali tak ingin nasib pilu Indonesia batal menyelenggarakan dan tampil di Piala Dunia U-20 2023 terulang pada Piala Dunia U-17 2023.

Akmal menegaskan semua pihak untuk segera menghentikan segala politisasi dan polemik terkait isu JIS tersebut, karena Piala Dunia U-17 2023 adalah ajang olahraga, bukan ajang politik.

Pisahkan Olahraga dan Politik

“Presiden Joko Widodo sudah mengatakan bahwa kita harus memisahkan olahraga dan politik sehingga ke depan olahraga bisa berjalan sesuai hukumnya,” tegas  Akmal.

Segar dalam ingatan, Indonesia urung unjuk gigi di Piala Dunia U-20 2023 pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023 karena gelombang penolakan terhadap Israel sebagai peserta. Indonesia tidak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel karena mendukung kemerdekaan Palestina.

BACA JUGA: PDIP Usul Dibentuk Pansus JIS, Golkar: Bisa, Tapi ada Syaratnya!

Dua pejabat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yakni Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) dan I Wayan Koster (Gubernur Bali) sempat menolak kehadiran Israel di Indonesia untuk mentas pada Piala Dunia U-20 2023.

Pada akhirnya, posisi Indonesia di Piala Dunia U-20 2023 pun digantikan oleh Argentina. Alhasil, Garuda Muda juga batal main di Piala Dunia U-20 2023.

Akmal Marhali tak ingin kegagalan timnas Indonesia tampil di ajang internasional karena kepentingan politik terulang pada Piala Dunia U-17 2023, yang rencananya digelar pada 10 November hingga 2 Desember 2023.

Keinginan Akmal tersebut pun dilontarkan dengan sindiran lucu di mana dirinya mengatakan sebuah akronim dalam kalimatnya yaitu jangan ada PDIP di sepak bola. PDIP yang dimaksud Akmal Marhali bukan merujuk ke partai melainkan akronim yang memiliki kepanjangan Piala Dunia Isinya Politik (PDIP).

“Yang terpenting adalah jangan ada lagi PDIP di sepak bola. PDIP yang saya maksud bukan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, tetapi Piala Dunia Isinya Politik,” ujar Akmal Marhali.

“Jangan sampai kita gagal lagi jadi tuan rumah Piala Dunia setelah U-20. Hanya gara-gara intervensi politik dan kepentingan politik yang dikedepankan dibanding kepentingan sepak bola,” tutup Akmal.

BACA JUGA: Rumput JIS Tak Sesuai Standar FIFA, Menteri PUPR Siapkan Rp6 M untuk Perbaikan

Tanggapan polemik PSSI dan JIS itu disampaikan Akmal Marhali jelang bergulirnya Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia.

Seperti diketahui, PSSI memang sempat menyatakan JIS sebagai salah satu stadion yang akan direkomendasikan ke FIFA untuk Piala Dunia U-17 2023. PSSI bahkan telah mengunjungi JIS untuk melihat kesiapannya.

Namun, PSSI melihat banyak aspek yang perlu dibenahi di JIS agar bisa dipakai.

Olahraga dan Politik

Kenyataan tersebut tak pelak ikut membawa pandangan publik ke ranah politik. Bagaimana tidak? JIS diresmikan pada bulan April 2022 oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu yakni Anies Baswedan.

Peresmian JIS juga ditandai dengan menggelar turnamen internasional kelas junior yakni International Youth Championship 2022, yang kala itu diikuti Barcelona U-18, Atletico Madrid U-18, Bali United U-18, dan Indonesia All Stars U-20.

Pada 24 Juli 2022, JIS juga pernah menjadi venue ketika Persija Jakarta bermain imbang melawan klub Liga Thailand bernama Chonburi FC dalam laga uji coba. Agenda-agenda tersebut pun dihadiri oleh penonton dengan jumlah yang beragam.

Sempat diresmikan oleh pejabat Pemerintah DKI Jakarta kala itu dan menyelenggarakan beberapa laga, JIS justru dianggap PSSI belum layak untuk mementaskan pertandingan.

BACA JUGA: Mengerikan! Kontrakan di Bekasi Jadi Penampungan Penadah Ginjal

Mana yang benar dan salah?

Kebingungan itu pun sempat menyelimuti para penggemar sepak bola, bahkan opini bisa tergiring dalam intrik politik. Akmal Marhali selaku pengamat sepak bola nasional mengajak seluruh elemen di masyarakat untuk tidak menyatukan antara dunia politik dengan olahraga.

Akmal menegaskan bahwa dirinya mendukung penuh agar JIS disempurnakan dan menjadi Venue Piala Dunia u-17 2023. Dukungan pun turut diberikan Akmal terhadap penyempurnaan JIS agar dapat menjadi salah satu venue Piala Dunia U-17 2023.

Akmal justru mendorong masyarakat untuk turut bangga dengan hadirnya JIS yang merupakan stadion bertaraf Internasional tersebut. Hanya saja, JIS ini merupakan stadion baru yang butuh maintenance serta penambahan-penambahan tertentu untuk sisi yang belum sempurna.

Oleh karena itu, kata dia, langkah-langkah dari Pemerintah dan PSSI untuk mengoptimalkan JIS sebagai venue Piala Dunia U-17 2023 harus didukung.

(Aziz/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Kopdes Merah Putih
Gempur Tengkulak dan Rentenir, Kopdes Merah Putih Siap Selamatkan Ekonomi Desa
pengunjung skateboard ditendang.jpg (2)
Viral! Pemain Skateboard Ditendang oleh Pengunjung DOS, Wali Kota Depok Turun Tangan
Jaja Mihardja
Aktor Senior Jaja Mihardja Dirawat di HCU, Sang Putri Ungkap Kondisi Terkini
Jam Malam Pelajar - Dok Satpol PP Garut
Operasi Jam Malam Pelajar Berlaku, Satpol PP Garut Dikerahkan!
Potong rambut dan kuku
Apa Hukum Potong Rambut dan Kuku Bagi Orang yang Berkurban?
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

2

Di Balik Keramaian

3

19 Korban Berhasil Dievakuasi, Tim Gabungan Hadapi Kendala Longsor Susulan Gunung Kuda Cirebon

4

Penjaga Roda Terakhir

5

100 Hari Kerja, 88,77 Persen Masyarakat Puas Terhadap Kinerja Bupati Bandung Dadang Supriatna
Headline
ukuran rumah bersubsidi diperkecil
Duh, Ukuran Rumah Subsidi Akan Diperkecil?
sekolah jam 6 pagi
LPA Jabar Soroti Kebijakan Anak Sekolah Masuk jam 6 Pagi
Truk Fuso Tubruk Gerbang Tol Ciawi 2 Bogor
Truk Fuso Tubruk Gerbang Tol Ciawi 2 Bogor
PBB PHK Massal
Efisiensi Anggaran, PBB Bakal PHK Massal 6.900 Karyawan

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.